Sering Mengalami Nyeri Perut Saat Menstruasi? Waspada Adenomiosis

Prosedur Intervensional

Embolisasi pembuluh darah arteri rahim dilakukan untuk menghambat aliran darah ke area adenomiosis, mengurangi ukurannya, dan meredakan keluhan.

Histerektomi atau pengangkatan rahim mungkin menjadi pilihan terakhir jika adenomiosis tidak dapat diatasi dengan cara lain, terutama jika penderita tidak lagi berencana untuk hamil.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fase-fase Menstruasi pada Wanita

Pencegahan Adenomiosis

Pencegahan adenomiosis belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa langkah dapat diambil untuk mengendalikan faktor risiko dan mempromosikan kesehatan reproduksi wanita. Berikut cara pencegahan adenomiosis:

Pola Makan Sehat

Menerapkan pola makan yang sehat, bergizi lengkap, dan seimbang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem reproduksi.

Mengatur Berat Badan

Menjaga berat badan agar tetap ideal dapat membantu mengelola kadar hormon dalam tubuh. Obesitas dapat meningkatkan risiko kondisi hormonal yang dapat terkait dengan adenomiosis.

Menurunkan Berat Badan Bila Perlu

Jika seseorang mengalami obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi risiko kondisi hormonal yang dapat berkontribusi pada adenomiosis.

Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Menjalani pemeriksaan kesehatan dan kandungan secara rutin bersama dengan dokter dapat membantu mendeteksi potensi masalah reproduksi lebih awal. Ini dapat memungkinkan penanganan dini atau pengelolaan risiko.

Perhatian pada Faktor Risiko Lain

Hindari faktor risiko tambahan yang dapat berkontribusi pada masalah hormonal atau kondisi reproduksi, seperti merokok atau terpapar zat-zat beracun.

Kontrol Faktor Risiko Spesifik

Jika seseorang memiliki faktor risiko spesifik, seperti riwayat pembedahan rahim, memastikan perawatan dan pemulihan yang baik setelah operasi dapat membantu mengurangi risiko adenomiosis.

Meskipun tidak ada metode pencegahan yang pasti untuk adenomiosis, langkah-langkah di atas dapat membantu mengelola faktor risiko yang dapat berkontribusi pada kondisi ini. 

Konsultasikan dengan dokter untuk perencanaan pencegahan yang lebih spesifik berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.***