• usia;
• jenis kelamin;
• riwayat kesehatan keluarga;
• ras dan etnis;
• kondisi kesehatan yang buruk (penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas); dan
• gaya hidup yang buruk (kebiasaan merokok, kurang berolahraga, serta mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang).

Ada pula tambahan faktor risiko stroke yang spesifik untuk perempuan yang meliputi kehamilan, pil KB, dan terapi hormon menopause.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 7 Perubahan Pada Tubuh yang Terjadi Saat Anda Mengalami Menopause

Bagaimana Mencegah dan Mengurangi Risiko Stroke?

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko stroke:

• makan makanan sehat yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol serta tinggi serat;
• batasi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah;
• konsumsi buah dan sayuran setidaknya 5-7 porsi per hari;
• lakukan olahraga secara rutin dengan durasi minimal 30 menit per hari;
• berhenti merokok dan hindari asap rokok orang lain;
• batasi konsumsi alkohol maksimal satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas per hari untuk laki-laki;
• kontrol kadar gula darah jika memiliki diabetes; serta
• lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setidaknya 6 bulan sekali untuk mendeteksi adanya faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung.

Baca Juga: Kenapa Penyakit Jantung Banyak Terjadi di Usia Muda? Ternyata Ini Lho Penyebabnya

Kesimpulan

Stroke adalah salah satu penyakit yang dapat mengancam keselamatan nyawa seseorang.

Ada banyak sekali faktor risiko yang dapat memicu munculnya penyakit ini.

Meski begitu, bukan berarti penyakit stroke tidak dapat dicegah.

Dengan mengikuti anjuran di atas, seperti berolahraga yang rutin serta mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi yang pas, bisa membantu Anda mencegah dan mengurangi risiko stroke.

Demikian paparan data terbaru penyakit stroke di Indonesia serta tips untuk mengurangi risiko stroke. Semoga bermanfaat.***