SURATDOKTER.com - Penting untuk memahami bahwa alergi kacang mungkin terjadi ketika tubuh salah mengidentifikasi protein dalam kacang sebagai zat berbahaya.
Kontak dengan kacang, baik melalui konsumsi langsung maupun tidak langsung melalui makanan yang terkontaminasi kacang, dapat memicu sistem kekebalan tubuh penderita alergi kacang untuk melepaskan zat kimia penyebab gejala ke dalam aliran darah.
Beberapa faktor juga dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami alergi kacang, salah satunya adalah usia.
Alergi makanan, atau dalam hal ini adalah alergi kacang, paling sering terjadi pada anak-anak, terutama balita dan bayi.
Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan mereka yang belum matang (kuat) sepenuhnya.
Baca Juga: Benarkah Pengidap Dermatitis Atopik Rentan Terkena Alergi Kacang?
Orang yang sudah memiliki alergi makanan lain atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat alergi juga berisiko lebih tinggi terkena alergi kacang.
Bahkan kondisi kulit seperti dermatitis atopik (eksim) juga dapat berperan dalam munculnya alergi kacang.
Gejala seperti gatal-gatal di sekitar mulut atau tenggorokan, sakit perut, batuk, dan kesulitan bernapas adalah gejala umum yang muncul akibat alergi kacang.
Namun, alergi kacang memiliki potensi untuk menyebabkan komplikasi yang lebih serius yang perlu dihadapi dengan kewaspadaan ekstra.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi akibat alergi kacang yang perlu diwaspadai penderitanya.
Baca Juga: Gusi Bengkak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
1. Anafilaksis
Alergi kacang bisa memicu reaksi alergi parah yang dikenal dengan istilah anafilaksis.
Gejala anafilaksis meliputi nyeri saluran cerna, kulit gatal-gatal, pembengkakan bibir, lidah, atau tenggorokan, serta masalah pernapasan seperti sesak napas dan mengi.
Artikel Terkait
Pribadi ESFJ Sebagai Orangtua, Pasangan, dan Teman
Belajar dari Kasus Denny Sumargo, Begini Cara Akurasi Tes DNA Hingga 99,999 Persen
Mengenal Hipertensi, Penyakit Darah Tinggi yang Bisa Menyerang Usia Muda