SURATDOKTER.com - Banyak orang beranggapan bahwa meneteskan obat mata hanya perkara menjatuhkan cairan ke permukaan mata. Padahal, cara ini memiliki teknik khusus agar obat benar-benar terserap dan memberikan hasil optimal.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah langsung berkedip setelah meneteskan obat. Kebiasaan ini justru dapat mengurangi jumlah obat yang masuk ke jaringan mata.
Sebaliknya, menggerakkan atau memutar bola mata tanpa berkedip sesaat ternyata lebih efektif membantu penyebaran obat.
Baca Juga: Mata Elon Musk Lebam, Diduga Karena Memakai Narkoba
Mengapa Jangan Berkedip Setelah Meneteskan Obat Mata?
Saat seseorang berkedip, kelopak mata mendorong sebagian cairan keluar melalui sudut mata atau bahkan ke saluran air mata yang terhubung ke hidung.
Akibatnya, jumlah obat yang bertahan di permukaan mata menjadi berkurang. Bukan hanya dosis yang hilang, tapi juga efektivitas pengobatan yang menurun. Itulah sebabnya, dokter mata sering menyarankan agar kelopak mata dibiarkan terbuka sesaat setelah obat diteteskan.
Manfaat Memutar Bola Mata
Memutar bola mata secara perlahan ke arah kanan, kiri, atas, dan bawah membantu menyebarkan obat secara merata ke seluruh permukaan mata, termasuk area yang sulit terjangkau.
Gerakan ini membuat cairan menyelimuti bagian kornea, konjungtiva, hingga sudut mata, hasilnya zat aktif di dalam obat bisa terserap lebih cepat dan menyeluruh.
Selain itu, memutar bola mata dapat mengurangi risiko obat langsung mengalir keluar sebelum sempat bekerja. Efek ini penting, terutama pada pengobatan penyakit mata seperti glaukoma atau infeksi, di mana keberhasilan terapi sangat bergantung pada jumlah obat yang mencapai target jaringan.
Baca Juga: Mata Anak Dikorbankan Demi Gadget? Kenapa Kacamata Jadi Tren di Usia Dini
Langkah Tepat Menggunakan Obat Tetes Mata
Agar hasil pengobatan maksimal, berikut adalah urutan teknik yang disarankan: