- Masalah pencernaan, seperti kembung, diare, atau sembelit, terutama pada produk berbasis whey yang tidak cocok untuk penderita intoleransi laktosa
- Beban kerja ginjal meningkat, jika asupan protein harian melebihi batas wajar
- Kelebihan kalori tersembunyi, terutama jika shake mengandung banyak gula tambahan
- Ketergantungan suplemen, dan mengabaikan pentingnya konsumsi protein alami dari makanan utuh
Selain itu, tidak semua produk protein shake memiliki kualitas bahan yang baik. Beberapa mungkin mengandung zat aditif, pengawet, atau pemanis buatan yang bisa berdampak negatif jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Cara Aman Mengonsumsi Protein Shake
Agar manfaat protein shake bisa didapat tanpa membahayakan kesehatan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Pilih produk berkualitas tinggi, tanpa tambahan gula atau zat kimia berbahaya
- Konsumsi sesuai kebutuhan, jangan melebihi angka rekomendasi protein harian
- Gunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan utama
- Kombinasikan dengan olahraga rutin, agar asupan protein terserap maksimal
- Konsultasikan dengan ahli gizi, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu
Baca Juga: Seorang Pelatih Diet Membagikan Tips Mengganti Makanan yang Membuatnya Turun 3Kg Dalam Seminggu
Protein shake memang bisa menjadi tambahan nutrisi yang bermanfaat bagi sebagian orang, terutama mereka yang aktif secara fisik. Namun, mengandalkannya sebagai sumber utama protein bukanlah pilihan terbaik.
Tubuh tetap membutuhkan asupan protein dari makanan utuh yang kaya gizi lainnya. Bijaklah dalam memilih, gunakan sesuai kebutuhan, dan selalu utamakan keseimbangan antara pola makan dan gaya hidup sehat.***