SURATDOKTER.com - Di tengah maraknya informasi kesehatan yang beredar di media sosial, beberapa topik lama kembali mencuat dan memicu rasa penasaran.
Salah satunya adalah tentang injeksi susu—sebuah praktik yang terdengar tak masuk akal namun disebut-sebut pernah dilakukan pada masa lalu.
Pertanyaannya: apakah benar pernah ada orang yang mencoba menyuntikkan susu ke dalam tubuh manusia? Jika iya, untuk tujuan apa? Dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan?
Awal Mula Cerita Injeksi Susu
Meskipun terdengar seperti hoaks, kenyataannya ada beberapa catatan sejarah medis dari awal abad ke-20 yang menyebutkan eksperimen menyuntikkan susu ke tubuh manusia.
Percobaan ini dilakukan bukan karena kelalaian, melainkan akibat keterbatasan ilmu dan sumber daya medis pada masa itu. Ketika darah donor sulit ditemukan, para dokter mencoba mencari cairan alternatif yang bisa berfungsi sebagai pengganti darah. Salah satu cairan yang pernah dicoba adalah susu.
Praktik ini terjadi sekitar tahun 1920-an di beberapa rumah sakit, khususnya di Amerika Serikat. Susu sapi yang disterilkan disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien dengan harapan bisa memberi efek “menyegarkan” atau menambah volume cairan tubuh.
Namun hasilnya jauh dari harapan. Pasien mengalami demam tinggi, infeksi hebat, hingga kematian akibat reaksi tubuh terhadap zat asing yang tidak seharusnya masuk ke dalam sistem peredaran darah.
Mengapa Susu Tidak Boleh Disuntikkan?
Susu adalah cairan kompleks yang mengandung protein, lemak, gula, mineral, dan bakteri (jika tidak steril). Walaupun aman dikonsumsi lewat mulut, struktur kimiawi susu sama sekali tidak cocok untuk disuntikkan ke dalam tubuh. Berikut beberapa alasan medis mengapa injeksi susu sangat berbahaya:
-
Tidak Steril Secara Medis
Bahkan susu yang sudah dipasteurisasi sekalipun tidak memenuhi standar sterilitas untuk injeksi. Jika masuk ke pembuluh darah, bisa menyebabkan infeksi sistemik atau sepsis. -
Mengandung Lemak
Lemak dalam susu bisa membentuk gelembung yang menyumbat pembuluh darah kecil. Kondisi ini dikenal sebagai emboli lemak, yang bisa menyebabkan stroke, gangguan paru, atau kematian mendadak. -
Reaksi Imun Tubuh
Protein asing dalam susu bisa memicu sistem imun untuk menyerang. Ini dapat menimbulkan reaksi alergi parah atau gangguan autoimun. -
Mengacaukan Komposisi Darah
Susu tidak memiliki kandungan elektrolit dan sel darah seperti yang dibutuhkan tubuh. Memasukkan cairan ini ke aliran darah bisa mengganggu keseimbangan kimiawi tubuh secara drastis.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Injeksi Propofol, Penggunaan Hingga Efek Sampingnya