SURATDOKTER.COM - Saat merayakan pesta, menonton tim olahraga favorit, dan menikmati berkumpul setelah bekerja adalah cara yang umum untuk bersantai atau berkumpul dengan teman.
Bagi sebagian orang, kejadian ini mungkin juga termasuk minum-minum—bahkan pesta minuman keras atau minuman keras dengan intensitas tinggi.
Dan bila hal ini terjadi, dampaknya bisa sangat mematikan.
Baca Juga: Kecanduan Media Sosial: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Minum terlalu banyak dan terlalu cepat dapat menyebabkan gangguan signifikan pada koordinasi motorik, pengambilan keputusan, pengendalian impuls, dan fungsi lainnya, sehingga meningkatkan risiko bahaya.
Terus minum meskipun ada tanda-tanda gangguan yang signifikan dapat menyebabkan overdosis alkohol.
Apa Itu Overdosis Alkohol?
Overdosis alkohol terjadi ketika ada begitu banyak alkohol dalam aliran darah sehingga area otak yang mengontrol fungsi dasar pendukung kehidupan—seperti pernapasan, detak jantung, dan pengatur suhu—mulai terhenti.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Gejala Gagal Ginjal yang Menyerang Anak
Gejala overdosis alkohol meliputi kebingungan mental, kesulitan untuk tetap sadar, muntah, kejang, kesulitan bernapas, detak jantung lambat, kulit lembap, respons tumpul (seperti tidak ada refleks muntah, yang mencegah tersedak), dan suhu tubuh sangat rendah.
Overdosis alkohol dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.
Apa saja keseimbangan dari minuman keras yang menyebabkan gangguan hingga minuman keras yang membahayakan nyawa berbeda-beda pada setiap individu.
Baca Juga: Orang Tua Harus Waspada, Begini Ciri-Ciri Gagal Ginjal Akut pada Anak
Usia, kepekaan terhadap alkohol (toleransi), jenis kelamin, kecepatan minum, obat-obatan yang Anda konsumsi, dan jumlah makanan yang dimakan dapat menjadi faktor-faktornya.
Penggunaan alkohol dan penggunaan opioid atau obat penenang hipnotik, seperti obat tidur dan anticemas, dapat meningkatkan risiko overdosis.
Contoh obat-obatan ini termasuk obat tidur, seperti zolpidem dan eszopiclone, dan benzodiazepin, seperti diazepam dan alprazolam. Bahkan meminum alkohol sambil mengonsumsi antihistamin yang dijual bebas bisa berbahaya.
Baca Juga: Perokok Berat? Berikut Cara Membersihkan Paru-paru Perokok, Dijamin Cepat dan Alami!
Menggunakan alkohol dengan obat pereda nyeri opioid, seperti oksikodon dan morfin, atau opioid terlarang, seperti heroin, juga merupakan kombinasi yang sangat berbahaya.
Seperti alkohol, obat-obatan ini menekan area di otak yang mengontrol fungsi vital seperti pernapasan.
Menelan alkohol dan obat-obatan lain secara bersamaan akan meningkatkan efeknya masing-masing dan dapat menyebabkan overdosis bahkan dengan alkohol dalam jumlah sedang.
Siapa yang Mungkin Berisiko?
Siapapun yang mengonsumsi alkohol terlalu banyak dan terlalu cepat mungkin berisiko mengalami overdosis alkohol.
Baca Juga: Nutrisi Oatmeal dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh