SURATDOKTER.com - Belakangan ini istilah etilen oksida (EtO) ramai dibicarakan setelah munculnya kasus penarikan produk pangan di luar negeri.
Zat ini memang tidak asing dalam dunia industri, tetapi masyarakat perlu memahami sifat, bahaya, dan dampaknya terhadap tubuh bila terpapar berlebihan.
Baca Juga: Tidak Mencantumkan Bahan Alergen; Australia Tarik Kembali Produk Indomie dari Pasaran
Apa Itu Etilen Oksida?
Etilen oksida adalah senyawa kimia berbentuk gas tidak berwarna dengan bau sedikit manis. Zat ini banyak digunakan dalam industri, terutama sebagai bahan sterilisasi alat medis, pestisida, serta pengawet rempah-rempah dan biji-bijian.
Sifat EtO yang mampu membunuh bakteri, jamur, dan serangga membuatnya berguna dalam berbagai bidang. Namun, potensi bahayanya tidak boleh diabaikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah lembaga kesehatan internasional mengategorikan etilen oksida sebagai zat berbahaya jika terhirup atau tertelan dalam jumlah tertentu.
Bagaimana EtO Bisa Masuk ke Tubuh?
Dalam konteks pangan, etilen oksida biasanya muncul sebagai residu ketika digunakan untuk mensterilkan bahan makanan. Residu ini bisa menempel pada bumbu, biji, atau kemasan.
Jika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi, zat tersebut dapat masuk ke tubuh melalui sistem pencernaan.
Selain lewat makanan, paparan EtO juga bisa terjadi pada pekerja industri yang terhirup lewat udara. Itulah sebabnya regulasi ketat diberlakukan untuk mengontrol penggunaannya.
Baca Juga: Rekomendasi Sunscreen Foundation: Perlindungan UV dan Makeup Praktis dalam Satu Produk
Dampak Jangka Pendek pada Tubuh
Paparan etilen oksida dalam jumlah tinggi bisa menimbulkan gejala akut. Beberapa reaksi yang mungkin muncul antara lain:
- Iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan
- Batuk atau rasa sesak di dada
- Mual, muntah, atau pusing
- Reaksi alergi pada kulit
Gejala tersebut biasanya muncul segera setelah seseorang terpapar EtO dalam konsentrasi tinggi.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Karbol dan Pembersih Lantai dari Fungsi hingga Produk
Dampak Jangka Panjang dan Konsumsi Berlebihan
Bahaya utama etilen oksida terletak pada efek jangka panjangnya. Jika seseorang terpapar dalam jumlah kecil tetapi terus-menerus, risiko kesehatan serius bisa meningkat.
Artikel Terkait
BPOM Kembali Sita 5 Jenis Kosmetik Berbahaya dan Ilegal yang Marak Dijual Online!
Izin Edar Beberapa Merek ASI Booster Ternama Dicabut BPOM, Ini Bahaya dan Penggantinya
Tanggapan BPOM Terkait Produk Blackmores yang Diduga Ada Kandungan Berbahaya
Heboh Dugaan Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Istana dan BPOM Bergerak
Waspada! BPOM Ungkap 34 Kosmetik Ilegal Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Daftar Lengkapnya