• Senin, 22 Desember 2025

Penyebab Utama 53 Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci, Banyak yang Idap Penyakit Ini

Photo Author
- Selasa, 27 Mei 2025 | 07:46 WIB
Jamaah Haji (Instagram/hakiki.safar)
Jamaah Haji (Instagram/hakiki.safar)

 

SuratDokter.com-Ibadah haji periode 1446 Hijriyah tahun 2025 bertepatan pada tanggal 1 Mei 2025 dan diperkirakan selesai pada tanggal 11 Juli 2025. 

Melansir dari laman haji kemenag, pada tahun ini Indonesia memiliki kuota sebanyak 221.000, yang mana kuota ini di bagi untuk kuota reguler sebanyak 203.320, sedangkan 17.680 untuk kuota haji khusus.

Rata-rata usia jamaah haji sudah berusia lanjut, hal ini dipicu oleh waktu antri haji reguler yang tidak sebentar melainkan kisaran belasan hingga puluhan tahun tergantung wilayah.

Dengan banyaknya kuota yang sediakan, serta padatnya aktivitas yang akan dilaksanakan selama haji penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh.

Kabar terbaru menurut data kemenkes hingga hari ke-22 ibadah haji dilaksanakan yakni tanggal 23 mei 2025, jamaah ibadah haji yang wafat di tanah suci mencapai 53 orang.

Baca Juga: Sakit Setibanya di Madinah, Jemaah Haji Jambi Meninggal Dunia

Penyebab Kematian yang Dialami Jamaah Haji

Dari data yang sudah dipaparkan ada sebanyak 19 orang jamaah haji meninggal dunia disebabkan karena serangan jantung iskemik akut dan cardiogenic.

Cuaca ekstrem dan padatnya aktivitas fisik yang dilakukan selama ibadah haji menjadi alasan utama wafatnya jamaah haji karena serangan jantung.

Selain karena cuaca, visitasi kesehatan jamaah sektor 7 daerah kerja mekkah menegaskan bahwa jamaah yang wafat sebelumnya memiliki riwayat penyakit jantung namun tidak membatasi diri terhadap aktivitas fisik.

Liliek Marhaendro Susilo selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes mengungkapkan bahwa puncak ibadah haji yakni pada saat Arafah, Muzdalifah, Mina. Dengan demikian, beliau menghimbau bagi para jamaah untuk mempersiapkan diri serta mengatur aktivitas diri lebih baik.

Beliau tidak menganjurkan jamaah untuk memaksakan diri untuk beribadah pada kondisi matahari terik. Dan menghimbau penggunaan APD seperti masker, kacamata hitam, payung dan alas kaki saat beribadah.

Tak hanya itu, beliau juga menganjurkan jamaah haji untuk minum air zam-zam atau air mineral dengan teratur hingga 2 liter perhari agar jamaah tidak mengalami dehidrasi.Beliau menegaskan untuk jamaah yang sakit dan minum obat agar mengkonsumsinya secara teratur.

Baca Juga: Sakit di Pesawat, Calon Jemaah Haji Asal Jepara Diturunkan di Kualanamu untuk Penanganan Medis

Beribadah di tanah suci selama melakukan ibadah haji memang penting, namun tak kalah penting juga untuk senantiasa memperhatikan kondisi tubuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X