• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Apa itu Resistensi Antibiotik beserta Penyebab dan Cara Pengobatannya

Photo Author
- Kamis, 28 Maret 2024 | 10:30 WIB
Resistensi Antibiotik (source:canva.com/andrizazthrovz) (canva.com/andrizazthrovz)
Resistensi Antibiotik (source:canva.com/andrizazthrovz) (canva.com/andrizazthrovz)

SURATDOKTER.com - Resistensi terhadap antibiotik adalah masalah yang sudah lama ada, tetapi "resistensi" adalah masalah yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Kelebihan populasi, migrasi global yang meningkat, sanitasi yang buruk, penyebaran satwa liar, dan sistem pembuangan air limbah yang buruk adalah penyebab resistensi global.

Salah satu metode utama dalam pengobatan kontemporer untuk memerangi infeksi adalah pengobatan dengan antibiotik.

Selama "era keemasan" antibiotik, dari tahun 1930-an hingga 1960-an, karena banyak antibiotik ditemukan.

Tetapi sayangnya, era ini berakhir karena para peneliti tidak dapat mempertahankan kecepatan penemuan antibiotik dalam menghadapi patogen yang resisten.

Munculnya resistensi antibiotik dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak bijaksana serta kegagalan terus-menerus dalam pembuatan atau penemuan antibiotik baru.

Mungkin Anda pernah mengambil antibiotik untuk mengatasi infeksi. Namun, apa yang terjadi jika tubuh terjadi resistensi antibiotik?

Baca Juga: Waspada Konsumsi FG Troches, Disebut Obat Isap Radang Tenggorokan Biasa Nyatanya Antibiotik

Apa itu Resistensi Antibiotik?

Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri berubah sehingga obat antibiotik tidak dapat membunuhnya atau menghentikan pertumbuhannya. Akibatnya, infeksi bakteri menjadi sangat sulit diobati.

Salah satu jenis resistensi antimikroba adalah resistensi antibiotik. Bakteri, jamur, parasit, dan virus juga dapat menjadi peran dalam mengembangkan resistensi antibiotik.

Bakteri menciptakan resistensi antibiotik, bukan tubuh Anda. Resistensi antibiotik menyebabkan antibiotik kurang efektif melawan bakteri tertentu.

Antibiotik lain sering kali dapat membantu, tetapi penting untuk memiliki sebanyak mungkin opsi pengobatan yang tersedia.

Selain itu, penting untuk memulai pengobatan yang efektif secepat mungkin untuk infeksi yang serius.

Jika penyedia layanan kesehatan membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan obat untuk infeksi yang kebal antibiotik, hasilnya bisa lebih serius.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X