Negara-negara seperti Belanda, Jepang, dan Australia telah lama menerapkan distribusi kondom bersamaan dengan edukasi seksual, dan hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam kasus HIV serta kehamilan tidak diinginkan pada usia muda.
Menurut pakar, pendekatan moral semata tanpa edukasi ilmiah justru membuat remaja dan mahasiswa mencari informasi dari sumber yang salah.
Dalam konteks ini, kebijakan Kemenkes dinilai sebagai bentuk harm reduction — yaitu mengurangi risiko melalui pendekatan realistis terhadap perilaku manusia, bukan sekadar melarang.
Kontroversi di Lapangan: Antara Moral dan Kesehatan
Meski tujuannya baik, sebagian masyarakat masih menilai kebijakan ini berpotensi bertentangan dengan nilai budaya dan agama.
Mereka khawatir bahwa pemberian kondom di kampus dapat menimbulkan kesan bahwa hubungan seksual di luar pernikahan dianggap lumrah.
Namun, pakar psikologi sosial menyebut bahwa ketersediaan kondom tidak otomatis meningkatkan perilaku seksual. Sebaliknya, kebijakan semacam ini lebih berfungsi sebagai perlindungan bagi individu yang sudah aktif secara seksual, agar tidak menularkan penyakit ke pasangan lain atau menambah beban kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Pentingnya Sex Education Bagi Perkembangan Perilaku Anak
Program kondom gratis untuk mahasiswa bukan sekadar soal distribusi alat kontrasepsi, tetapi tentang mengajarkan tanggung jawab, kesadaran risiko, dan kesehatan reproduksi.
Agar program ini efektif dan tidak menimbulkan kesalahpahaman, pendekatan komunikasi publik yang bijak dan berbasis nilai lokal sangat dibutuhkan.
Edukasi seks aman seharusnya bukan hal yang tabu, tetapi bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang lebih sadar kesehatan, bijak dalam mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.***
Artikel Terkait
Mahasiswa ITB Sakit Hingga Meninggal di Dalam Kamar Kost
Mahasiswa Petra yang Bunuh Diri Diduga Karena Depresi
Perawat dan Mahasiswa Meninggal Berdua di Kamar Kos! Ini Faktanya
2 Mahasiswa UGM Meninggal Setelah Kapal yang Ditumpanginya Terbalik Saat Kuliah Kerja Nyata
RS Ngoerah Keluarkan Dokter Koas yang Diduga Terlibat Perundungan Mahasiswa Unud: Peringatan Serius untuk Dunia Pendidikan Kedokteran