- Gangguan stres pascatrauma (PTSD). Korban bisa mengalami mimpi buruk, rasa takut berlebihan, hingga kehilangan motivasi belajar.
- Depresi berat dan keinginan mengakhiri hidup. Tekanan sosial dan akademik yang berlapis sering menimbulkan perasaan tidak berdaya.
- Rasa rendah diri dan kehilangan arah. Korban merasa gagal atau tidak layak menjadi bagian dari lingkungan akademik.
- Gangguan relasi sosial. Ketidakpercayaan pada orang lain dapat mempersulit korban untuk berinteraksi, bahkan di dunia kerja nanti.
Situasi ini memperlihatkan bahwa kesehatan mental mahasiswa kedokteran perlu mendapat perhatian yang sama seriusnya dengan pendidikan medis itu sendiri.
Seruan Reformasi Budaya Akademik
Para pemerhati pendidikan menilai bahwa dunia kedokteran perlu segera melakukan reformasi budaya akademik.
Proses pendidikan yang seharusnya membentuk dokter berintegritas malah berubah menjadi sistem yang menormalisasi tekanan, kekerasan verbal, hingga penghinaan dengan dalih “melatih ketangguhan.”
Fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan diharapkan membangun lingkungan belajar yang aman, suportif, dan bebas dari intimidasi.
Selain itu, setiap institusi perlu menyediakan layanan konseling permanen, saluran pengaduan rahasia, dan sistem sanksi yang tegas terhadap pelaku perundungan.
Kasus Timothy menjadi simbol bahwa empati adalah fondasi utama profesi medis.
Mereka yang kelak akan menolong pasien, seharusnya juga belajar untuk tidak menyakiti rekan sendiri — baik secara fisik maupun emosional.
Tragedi ini menyadarkan banyak pihak bahwa perubahan harus dimulai dari akar: dari ruang kuliah, ruang jaga rumah sakit, hingga ruang diskusi antar-mahasiswa.
Jika dunia kedokteran ingin mencetak dokter yang bijak dan berperikemanusiaan, maka lingkungan belajar yang manusiawi harus lebih dulu diwujudkan.***
Artikel Terkait
Kasus Bully Merajalela! Siswi di Cimahi Bunuh Diri Karena Depresi di Bully 3 Tahun!
Karena Kasus Kekerasan Seksual, Kemenkes Hentikan Sementara Program Residen Anestesi di RSHS
Apakah Anak Jadi Pemarah Karena Orang Tuanya? Saat Kekerasan Verbal dan Fisik Mewariskan Luka Emosional
Kasus Kekerasan pada Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, PB IDI dan Kemenkes Tegaskan Dukungan Hukum
Kasus Kekerasan pada Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, PB IDI dan Kemenkes Tegaskan Dukungan Hukum