• Senin, 22 Desember 2025

Curhat Mahfud MD Usai Cucunya Keracunan MBG: Bukan Sekadar Soal Angka, Tapi Nyawa Anak Bangsa

Photo Author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 15:22 WIB
Curhat Mahfud MD usai cucunya keracunan MBG
Curhat Mahfud MD usai cucunya keracunan MBG

SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi kebijakan unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran kini tengah berada di bawah sorotan publik.

Program yang dirancang untuk memperbaiki gizi anak sekolah dan ibu hamil ini diharapkan menjadi langkah besar menuju generasi Indonesia yang lebih sehat.

Namun, kasus keracunan massal yang muncul di berbagai daerah belakangan ini memunculkan kekhawatiran baru terhadap pelaksanaannya.

Baca Juga: Blunder Menu MBG Gunakan Makanan Ultra Proses, DPR Soroti Kebijakan Gizi dan Konsistensi BGN

Salah satu kisah yang menarik perhatian datang dari Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Ia secara terbuka membagikan pengalaman pribadi tentang dua cucunya yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG di sekolah.

Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan di Sekolah Yogyakarta

Melalui kanal YouTube pribadinya, Mahfud menceritakan bahwa kedua cucunya yang bersekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami muntah-muntah setelah makan dari menu MBG. Salah satu di antaranya bahkan harus dirawat di rumah sakit selama empat hari.

Ia menyebut bahwa di kelas tempat cucunya belajar, terdapat delapan siswa yang mengalami gejala serupa pada hari yang sama.

Pengalaman tersebut menjadi titik balik bagi Mahfud dalam menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar pengolahan dan distribusi makanan MBG.

Menurutnya, kejadian tersebut tidak hanya menjadi persoalan teknis, tetapi juga menyangkut keselamatan anak-anak yang seharusnya mendapat jaminan dari negara.

“Ini Bukan Soal Angka, Tapi Nyawa Manusia”

Mahfud menekankan bahwa kasus keracunan tidak bisa dianggap sebagai angka statistik semata. Meskipun jumlahnya kecil dibanding jutaan penerima MBG, setiap anak yang menjadi korban tetap mewakili kegagalan sistem yang perlu diperbaiki.

Baca Juga: Susu MBG Hanya 30 Persen Susu Segar? Ini Penjelasan Lengkap Soal Gizi dan Dampaknya bagi Kesehatan Anak

Ia menilai bahwa keselamatan anak-anak harus ditempatkan di atas semua prioritas, karena tujuan utama MBG adalah melindungi tumbuh kembang generasi muda, bukan sekadar menyalurkan makanan gratis.

Mahfud juga menyebut bahwa program ini tetap harus dipertahankan karena memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Namun, ia menegaskan perlunya standar kualitas dan sanitasi yang lebih ketat agar tujuan mulia MBG tidak berubah menjadi bumerang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: DPR-RI, YouTube, Kemenkes, Promedia, BGN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X