• Senin, 22 Desember 2025

Bakteri Pembusuk di Balik Tragedi MBG KBB: Fakta Baru tentang Kelalaian Dapur dan Usulan Dapur Sekolah

Photo Author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 02:49 WIB
Ilustrasi untuk bakteri pembusuk
Ilustrasi untuk bakteri pembusuk

Dalam dunia gizi dan keamanan pangan, penyimpanan makanan yang aman harus dilakukan pada suhu di bawah 5°C atau di atas 60°C.

Kondisi suhu di antara rentang tersebut dikenal sebagai “zona bahaya” karena bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan racun yang sulit dihilangkan meski makanan dipanaskan ulang.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyebut insiden di KBB ini sebagai “kejadian di luar nalar.” Dari hasil investigasi, diketahui adanya penyalahgunaan bahan baku, terutama daging ayam yang disimpan berhari-hari sebelum dimasak.

Menurutnya, terdapat dapur penyedia yang menyimpan ratusan ekor ayam dalam freezer selama beberapa hari tanpa sistem rotasi bahan dan tanpa pemeriksaan suhu yang rutin.
Kondisi tersebut jelas melanggar prosedur operasional standar (SOP) yang diterapkan dalam program MBG.

Nanik menegaskan, BGN tidak akan mentolerir pelanggaran semacam ini. Ke depan, seluruh dapur MBG akan diaudit ulang dan diwajibkan memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) sebelum dapat kembali beroperasi.

Baca Juga: BGN Pastikan Dana Rp71 Triliun Program Makan Bergizi Gratis Terserap di Akhir 2025

Peran Kepolisian dalam Pengawasan

Menanggapi keresahan publik, Polda Jawa Barat juga ikut mengawal jalannya evaluasi program MBG. Kepolisian menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan memastikan seluruh proses penyediaan makanan sesuai dengan aturan.

Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan penerima manfaat MBG, sekaligus mencegah praktik penyimpangan yang dapat membahayakan masyarakat.

Kasus keracunan massal di KBB menjadi pelajaran penting tentang pentingnya rantai penyimpanan makanan yang aman dan terstandar.

Program bergizi hanya akan membawa manfaat jika diimbangi dengan pengawasan ketat terhadap kualitas bahan pangan, suhu penyimpanan, dan waktu distribusi.

Usulan pembangunan dapur khusus di sekolah menjadi salah satu solusi yang realistis — tidak hanya untuk menjamin keamanan konsumsi siswa, tetapi juga untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya sanitasi dan keamanan pangan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: labkes.jogjaprov.go.id, Promedia, BGN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X