• Senin, 22 Desember 2025

Program MBG Kemenkes: Langkah Konkret Turunkan Stunting dan Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

Photo Author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 22:14 WIB
Program MBG Kemenkes
Program MBG Kemenkes

SURATDOKTER.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini semakin aktif mendorong keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk mengatasi berbagai persoalan kesehatan, termasuk stunting dan kekurangan gizi kronis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa keberhasilan MBG berpotensi menyelesaikan hingga setengah dari masalah kesehatan yang masih dihadapi masyarakat Indonesia.

Program ini tidak hanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga menjadi langkah preventif terhadap gangguan tumbuh kembang anak sejak dini.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Alami Gejala Sakit Perut, BGN Tindaklanjuti Dugaan Insiden Keamanan Pangan MBG

Dukungan dan Peran Wamenkes dalam Pengelolaan MBG

Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus (Benny), yang baru dilantik pada 8 Oktober 2025, dipercaya untuk mengawal jalannya MBG. Ia menegaskan bahwa penurunan angka stunting di Indonesia berjalan lambat dan membutuhkan intervensi langsung yang berkelanjutan.

Melalui MBG, pemerintah menargetkan pemberian asupan bergizi tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga ibu hamil, agar pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Pendekatan ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas gizi masyarakat dari akar permasalahan.

Meningkatkan Gizi Anak dari Ibu Hamil hingga Pelajar

Program MBG memiliki cakupan penerima manfaat yang luas, mulai dari ibu hamil, balita, hingga siswa sekolah menengah. Menurut Wamenkes Benny, kebutuhan protein pada masa pertumbuhan sangat penting, sehingga pemberian makanan bergizi di berbagai jenjang usia akan berdampak besar bagi kesehatan nasional.

Melalui distribusi makanan yang tepat dan rutin, anak-anak diharapkan tumbuh sehat, aktif, dan memiliki daya saing yang lebih baik. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

Baca Juga: BGN Pastikan Dana Rp71 Triliun Program Makan Bergizi Gratis Terserap di Akhir 2025

Pengawasan Ketat Kemenkes dan BPOM

Untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan dalam program MBG, Kemenkes juga melakukan pengawasan eksternal bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Langkah ini mencakup pemeriksaan bahan baku, standar produksi, serta distribusi makanan ke berbagai daerah.

Selain pengawasan rutin harian oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kemenkes dan BPOM akan melakukan pemeriksaan mingguan guna memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan nasional.

Sebagai bagian dari penguatan kebijakan gizi nasional, MBG juga akan disinkronkan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak-anak sekolah. Pemeriksaan gizi dan kesehatan akan dilakukan setiap enam bulan, disertai survei gizi nasional tahunan yang kini mencakup anak di atas usia lima tahun.

Data hasil pemantauan ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengevaluasi efektivitas MBG dan memperbaiki kebijakan di masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Kemenkes, BPOM RI, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X