• Senin, 22 Desember 2025

Fenomena Mundurnya Perempuan dari Dunia Kerja 2025: Dampak Hilangnya Fleksibilitas dan Krisis Childcare

Photo Author
- Senin, 8 September 2025 | 10:00 WIB
Hilangnya fleksibilitas dan krisis childcare
Hilangnya fleksibilitas dan krisis childcare

SURATDOKTER.com - Tahun 2025 menjadi periode yang cukup mengejutkan bagi dunia ketenagakerjaan di Amerika Serikat. Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat bahwa sejak Januari, lebih dari 212.000 perempuan berusia 20 tahun ke atas memilih keluar dari dunia kerja.

Angka ini menunjukkan adanya gelombang pengunduran diri yang signifikan, khususnya di kalangan ibu dengan anak balita.

Baca Juga: Perlindungan Anak di Dunia Digital: KPAI Dorong Pemerintah Tegas terhadap Platform Gim Online

Penurunan Partisipasi Perempuan dalam Angkatan Kerja

Laporan menunjukkan, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan berusia 25–44 tahun yang tinggal bersama anak di bawah lima tahun mengalami penurunan hampir tiga poin persentase, dari 69,7% menjadi 66,9%.

Padahal, sejak 2022 hingga awal 2025, angka ini sempat meningkat berkat kebijakan kerja fleksibel yang memungkinkan perempuan lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan pengasuhan.

Namun, perubahan besar terjadi ketika kebijakan fleksibilitas mulai dicabut. Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump mewajibkan pegawai federal kembali bekerja penuh di kantor lima hari seminggu.

Kebijakan ini diikuti oleh banyak perusahaan besar seperti Amazon dan JP Morgan. Menurut data Flex Index, jumlah perusahaan Fortune 500 yang mewajibkan kerja penuh di kantor meningkat dari 13% pada akhir 2024 menjadi 24% pada pertengahan 2025.

Dampak pada Perempuan Berpendidikan Tinggi

Efek terbesar dirasakan oleh perempuan berpendidikan sarjana. Tingkat partisipasi mereka yang sempat mencapai 70,3% pada September 2024 kini turun menjadi 67,7% pada Juli 2025.

Penurunan ini bukan kebetulan, melainkan konsekuensi langsung dari hilangnya fleksibilitas kerja yang sebelumnya membantu mereka bertahan di dunia kerja sambil mengurus keluarga.

Penelitian menunjukkan, perempuan memanfaatkan kerja jarak jauh untuk mempertahankan karier mereka. Ketika pilihan ini dihapus, banyak yang kesulitan menyeimbangkan tanggung jawab rumah tangga, terutama pengasuhan anak, sehingga memilih mundur.

Baca Juga: Memilih Susu UHT atau Susu Formula: Panduan untuk Orang Tua yang Peduli Gizi Anak

Krisis Childcare yang Memperparah Situasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: TIME, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X