• Senin, 22 Desember 2025

Megawati Singgung Anak Muda Kurang Paham Sejarah, Mendikdasmen Siapkan Strategi Perkuat Nasionalisme

Photo Author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:59 WIB
Megawati singgung anak muda kurang paham sejarah
Megawati singgung anak muda kurang paham sejarah

SURATDOKTER.com - Ketua Dewan Pembina BPIP, Megawati Soekarnoputri, mengkritisi fenomena anak muda yang menurutnya dirasa kurang memahami sejarah Indonesia.

Menurutnya, kondisi ini menunjukkan perlunya penanaman nilai nasionalisme sejak dini agar generasi muda tidak kehilangan identitas kebangsaan.

Megawati juga menekankan pentingnya duta Pancasila yang bisa menjadi teladan, termasuk anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Pengalamannya sendiri ketika menjadi Paskibraka tahun 1963 disebut memberi pelajaran berharga tentang arti kedisiplinan, kebanggaan, dan cinta tanah air.

Baca Juga: Gen Z dan Kesehatan Mental di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: Tantangan dan Peluang di Dunia Kerja

Respons Pemerintah Melalui Pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, merespons langsung sorotan Megawati. Ia menegaskan bahwa isu nasionalisme memang menjadi perhatian utama pemerintah.

Melalui pendidikan, rasa bangga sebagai bangsa Indonesia harus ditanamkan sejak bangku sekolah.

Salah satu langkah nyata adalah menjadikan kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib mulai semester ini. Kebijakan ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan pengalaman kebersamaan, kerja sama, dan kepemimpinan.

Strategi Kurikulum dan Deep Learning

Selain Pramuka, pemerintah juga menyiapkan strategi pembelajaran yang lebih mendalam. Abdul Mu’ti menyebut pendekatan deep learning akan diterapkan agar pelajaran tidak hanya sebatas hafalan, tetapi benar-benar kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Model kurikulum baru ini menekankan pembelajaran berbasis pengalaman. Dengan cara tersebut, nilai-nilai Pancasila diharapkan tidak berhenti pada teori, melainkan bisa dihayati dan diamalkan oleh siswa dalam interaksi sosial sehari-hari.

Dengan kombinasi kegiatan ekstrakurikuler wajib, pembelajaran mendalam, dan kurikulum yang menekankan pengalaman nyata, pemerintah berharap generasi muda Indonesia tumbuh sebagai pribadi yang sehat secara mental, cinta tanah air, dan berkarakter mulia.

Pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu, tetapi juga pembentukan jati diri. Nasionalisme yang kuat diyakini akan menjadi modal penting menghadapi tantangan global di masa depan tanpa kehilangan akar budaya bangsa.

Baca Juga: Silent Walking, tren Healing Favorit Anak Muda di Tiktok!

Kritik Megawati dan respons Mendikdasmen menunjukkan bahwa pendidikan nasionalisme masih menjadi isu strategis di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Promedia, Istana Kepresidenan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X