Wanita Ini Menderita Penyakit Langka Akalasia: Harus Makan Sambil Berdiri Agar Tidak Tersedak?

Meskipun kondisinya sangat membatasi, Elise tetap berharap ada solusi untuk membuatnya kembali merasa "normal".

Baca Juga: Perempuan dan Anak di Uganda Terkena Wabah Dinga-Dinga, Penderitanya Terus Menari

Ia mendengar tentang prosedur miotomi endoskopi peroral (POEM), yang merupakan operasi untuk memperlebar esofagus bagian bawah. Prosedur ini diharapkan dapat membantu Elise makan secara normal kembali, namun ia harus menunggu lama untuk mendapatkan rujukan dari dokter spesialis.

Elise merasa sangat terpengaruh oleh kondisi ini, yang memengaruhi hampir setiap aspek kehidupannya. Ia tidak bisa keluar untuk makan bersama teman-temannya karena takut terserang serangan kesulitan menelan, dan ia selalu harus berada dekat dengan kamar mandi.

Makanan yang bisa ia konsumsi pun sangat terbatas, yang semakin membuatnya merasa terisolasi.

Selain itu, kejang esofagus yang terjadi pada Elise menambah rasa sakit yang luar biasa, terutama di area rahang, leher, dan punggung, yang rasanya seperti serangan jantung.

Beberapa hari, rasa sakit itu begitu parah hingga ia menangis tersedu-sedu di lantai. Meski kondisi ini bukanlah hukuman mati, namun kualitas hidup Elise sangat terganggu.

Melalui pengalamannya, Elise berharap bisa memberikan pemahaman lebih tentang akalasia, yang sering terlambat didiagnosis.

Ia juga berharap agar lebih banyak dokter yang lebih cepat dalam memberikan diagnosis agar penderita kondisi ini dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Ia kini menantikan prosedur yang diharapkan dapat mengembalikan kehidupannya seperti semula.

Meskipun perjalanan Elise menuju kesembuhan masih panjang, harapannya tetap hidup.

Ia ingin menginspirasi orang lain untuk tidak menyerah dalam menghadapi kondisi medis yang langka, dan untuk selalu mencari solusi terbaik agar dapat menjalani hidup dengan lebih baik.***