• Senin, 22 Desember 2025

Perempuan dan Anak di Uganda Terkena Wabah Dinga-Dinga, Penderitanya Terus Menari

Photo Author
- Rabu, 25 Desember 2024 | 08:15 WIB
Penyakit dinga-dinga yang banyak menyerang anak-anak dan wanita di Uganda bergeja gemetar hebat hingga hampir seperti menari
Penyakit dinga-dinga yang banyak menyerang anak-anak dan wanita di Uganda bergeja gemetar hebat hingga hampir seperti menari

SURATDOKTER.com - Wabah penyakit misterius bernama Dinga-Dinga kini sedang menjadi perhatian di Uganda, khususnya di distrik Bundibugyo.

Penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan dan anak perempuan, dengan jumlah kasus yang dilaporkan mencapai sekitar 300 orang. Meski jumlah penderita tergolong tinggi, hingga saat ini belum ada laporan kasus kematian akibat penyakit ini.

Penyakit ini dinamakan Dinga-Dinga karena gejala utamanya yang unik, yaitu gemetaran hebat yang menyerupai gerakan menari. Tidak hanya itu, penderita penyakit ini juga mengalami demam tinggi.

Menurut Kiyita Christopher, seorang pejabat kesehatan di distrik Bundibugyo, pasien yang terinfeksi biasanya dapat pulih dalam waktu seminggu setelah menjalani pengobatan menggunakan antibiotik.

Christopher juga menekankan pentingnya mencari pengobatan di fasilitas kesehatan resmi. Ia mengingatkan bahwa hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan efektivitas obat herbal dalam mengatasi penyakit ini.

Sampel dari pasien yang terdampak telah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna menemukan penyebab pasti penyakit ini.

Baca Juga: Penyakit Misterius Dinga Dinga Menyerang Warga Uganda: Penyakit Bergetar Seolah Buat Warga ”Menari”

Mengingat Fenomena Tarian Misterius

Kasus Dinga-Dinga yang tengah terjadi di Uganda mengingatkan dunia terhadap fenomena misterius yang terjadi berabad-abad lalu, kejadian tersebut terjadi di Strasbourg, Kekaisaran Romawi tahun 1518 yang dikenal dengan "Dancing Plague of 1518".

Pada saat itu, sekelompok orang mengalami tarian tanpa henti selama beberapa hari, yang bahkan menyebabkan kematian pada sebagian penderitanya.

Meskipun kedua fenomena ini berbeda, keduanya menunjukkan betapa kompleksnya gangguan kesehatan yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.

Berbeda dengan kejadian di Strasbourg, wabah Dinga-Dinga hingga kini belum menimbulkan korban jiwa. Namun, misteri di balik penyakit ini terus menjadi tantangan bagi para tenaga medis dan peneliti di Uganda.

Hingga saat ini, belum ada diagnosis resmi terkait penyakit ini, dan kasusnya pun belum dilaporkan di luar wilayah Bundibugyo.

Perempuan dan Anak: Kelompok Rentan di Uganda

Wabah Dinga-Dinga menyoroti isu kesehatan perempuan dan anak yang hingga kini masih menjadi perhatian besar di Uganda.

Sebagian besar penderita penyakit ini adalah perempuan dan anak perempuan, yang selama ini memang menjadi kelompok paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan di negara tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X