• Senin, 22 Desember 2025

Akibat Penyakit Misterius yang Menyerang Sudan Kini Sudah Lebih Dari 300 Orang Meninggal, Diduga Karena Kolera

Photo Author
- Selasa, 19 November 2024 | 18:43 WIB
Sudah lebih dari 300 orang di Sudan meninggal, diduga karena kolera
Sudah lebih dari 300 orang di Sudan meninggal, diduga karena kolera

SURATDOKTER.com - Sudan tengah dilanda krisis kesehatan serius akibat penyakit misterius yang telah merenggut ratusan nyawa di negara bagian El Gezira.

Hingga kini, lebih dari 300 orang dilaporkan meninggal dunia. Beberapa laporan bahkan menyebutkan jumlah korban tewas melebihi 400 dan terus bertambah.

Dugaan awal mengarah pada kolera sebagai penyebab utama kematian massal ini.

Penyakit ini mulai menyebar setelah kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melakukan pengepungan di kota Hilaliya sejak akhir Oktober 2024.

Baca Juga: Sudan Selatan Umumkan Wilayahnya Terkena Wabah Kolera

Serangan tersebut memicu kekacauan besar, termasuk perampasan properti warga, seperti uang, kendaraan, dan ternak. Akibatnya, puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dan berlindung di masjid-masjid.

Sayangnya, akses air bersih juga terputus karena panel surya dan kabel listrik yang biasa digunakan untuk memompa air tanah telah dirampas. Sebagian warga terpaksa menggunakan sumur dangkal yang sudah lama tidak dipakai, yang kemungkinan tercemar limbah.

Kondisi ini memicu penyebaran penyakit. Banyak warga mulai mengalami gejala seperti sakit perut, diare, dan muntah.

Namun, fasilitas kesehatan setempat tidak mampu menangani situasi tersebut. Rumah sakit, klinik, dan apotek di kota itu telah dijarah, sehingga obat-obatan seperti antibiotik menjadi langka. Tanpa pengobatan yang memadai, banyak pasien tidak bisa bertahan hidup.

Petugas medis di Rumah Sakit Omdawanban mencatat lebih dari 200 kasus kolera dari wilayah ini. Meski begitu, PBB hanya menyebut dugaan wabah kolera di beberapa kota Sudan tanpa menyebut Hilaliya secara spesifik.

Baca Juga: Kolera: Gejala Hingga Cara Menanganinya!

Wabah penyakit ini semakin memperparah krisis yang telah berlangsung akibat konflik bersenjata sejak April 2023.

Selain ancaman penyakit, banyak warga yang masih terjebak di Hilaliya harus membayar jumlah besar kepada pasukan RSF untuk melarikan diri.

Mereka yang berhasil pergi mengungkapkan bahwa banyak orang di sekitar mereka meninggal karena kondisi kesehatan yang memburuk. Sementara itu, ribuan warga lainnya tetap bertahan dalam situasi penuh risiko.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X