Sudan Selatan Umumkan Wilayahnya Terkena Wabah Kolera

SURATDOKTER.com - Otoritas Sudan Selatan baru-baru ini mengumumkan adanya wabah kolera di wilayah utara negara tersebut.

Pengumuman ini menyusul laporan tentang puluhan kasus dugaan kolera yang muncul dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan data hingga 23 Oktober 2024, terdapat 44 kasus dugaan kolera dan enam kasus yang terkonfirmasi positif di daerah Renk, yang terletak di negara bagian Nil Hulu.

Pemerintah melalui menteri kesehatan Sudan Selatan, Yolanda Awel Deng, menegaskan komitmennya untuk mengatasi wabah ini.

Baca Juga: Golongan Darah O Berisiko Terkena Kolera, Mengapa Bisa Terjadi? Berikut Penjelasannya!

Ia menyatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor kesehatan, sanitasi, dan kebersihan untuk mengurangi risiko penularan.

Kondisi pengungsi di wilayah tersebut, yang tinggal dalam lingkungan padat dengan akses air dan sanitasi yang buruk, dianggap sebagai faktor utama penyebaran kolera.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga turut memberikan dukungan dalam penanganan wabah ini.

Dr. Humphrey Karamagi, perwakilan WHO di Sudan Selatan, menyampaikan bahwa WHO telah menyalurkan sejumlah perangkat medis yang diperlukan guna membantu mengatasi kasus kolera di Malakai dan Renk.

Ia menggarisbawahi bahwa kondisi yang dihadapi oleh pengungsi, termasuk tempat tinggal yang terlalu padat dan buruknya kualitas air serta sanitasi, berkontribusi pada merebaknya wabah kolera.

Baca Juga: Pengabdian Malaikat Berjaket Putih: Menghidupi Sumpah Dokter Hingga Akhir Hayat

Dalam upaya mengatasi masalah ini, WHO dan pemerintah Sudan Selatan akan terus memperkuat koordinasi dalam respon darurat.

Tujuannya adalah untuk menekan peningkatan jumlah kasus dan melindungi masyarakat yang terdampak.

Dengan adanya kerjasama yang erat antara pemerintah dan organisasi kesehatan internasional, diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat efektif dalam menangani wabah kolera.