• Senin, 22 Desember 2025

Sebagian Pasien Meninggal Karena Penyakit Misterius Ternyata Juga Positif Kena Malaria

Photo Author
- Selasa, 17 Desember 2024 | 12:59 WIB
Sebagian pasien penderita penyakit misterius juga positif terkena malaria
Sebagian pasien penderita penyakit misterius juga positif terkena malaria

SURATDOKTER.com - Wabah penyakit misterius di wilayah terpencil Republik Demokratik Kongo telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional.

Hingga saat ini, setidaknya 416 orang telah jatuh sakit, dan 31 orang meninggal dunia. Para ahli kesehatan terus berusaha mengungkap penyebab pasti wabah tersebut, meskipun temuan awal menunjukkan keterlibatan malaria sebagai salah satu faktor utama.

Gejala yang dialami para pasien meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, nyeri tubuh, dan anemia.

Berdasarkan laporan, mayoritas korban adalah anak-anak berusia di bawah 14 tahun, kelompok yang paling rentan terhadap penyakit.

Hal ini semakin memprihatinkan mengingat daerah terdampak, yaitu distrik Panzi di Provinsi Kwango, merupakan wilayah terpencil dengan infrastruktur kesehatan yang minim.

Baca Juga: Wabah E.Coli Kembali Merebak di USA Karena Wortel yang Tercemar

Kondisi geografis dan sosial di kawasan tersebut memperparah situasi. Selama musim hujan, akses ke wilayah itu terhambat oleh jalan tanah yang berlumpur.

Kekurangan gizi serta cakupan vaksinasi yang rendah di antara anak-anak membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti malaria, pneumonia, dan campak.

Situasi ini menambah tantangan dalam mengatasi wabah yang oleh beberapa pihak disebut sebagai "penyakit X".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan tim ahli ke lokasi pada akhir November untuk melakukan investigasi awal.

Sampel dari 12 pasien diperiksa, dan hasilnya menunjukkan bahwa 10 di antaranya positif malaria. Namun, WHO menegaskan bahwa masih ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang terlibat dalam wabah ini.

Oleh karena itu, pada awal Desember, tim WHO yang lebih besar dikerahkan untuk mengumpulkan data tambahan serta sampel guna menentukan penyebab pastinya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa wabah ini tidak hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga global.

Kombinasi antara malaria dan kemungkinan penyakit lain menimbulkan tantangan besar bagi tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X