Tekanan dari lingkungan sosial, kurangnya perhatian dari keluarga, serta pengalaman traumatis di masa lalu dapat menjadi pemicu utama tindakan negatif pada anak.
Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dimulai dari deteksi dini terhadap masalah yang dihadapi anak, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Dian juga mengingatkan bahwa menciptakan lingkungan yang aman bagi anak adalah tanggung jawab bersama.
Semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, harus bekerja sama untuk menciptakan ruang yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kesadaran akan pentingnya pola asuh yang baik perlu terus ditingkatkan, sehingga setiap anak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dalam lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi semua orang tua bahwa perhatian dan keterlibatan dalam kehidupan anak sangatlah penting.
Dengan memberikan perhatian lebih terhadap apa yang dirasakan dan dialami anak, orang tua dapat membantu mereka mengatasi berbagai tekanan yang mungkin mereka hadapi.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap konsultasi psikologis. Mendapatkan bantuan profesional bukanlah sesuatu yang memalukan, tetapi justru menjadi langkah bijak untuk mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Melalui kejadian ini, KPAI berharap masyarakat semakin memahami pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam kehidupan anak.
Anak-anak adalah cerminan dari bagaimana mereka diasuh dan dibimbing. Dengan pola asuh yang penuh kasih sayang dan dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar, kasus-kasus tragis seperti ini diharapkan dapat dicegah di masa mendatang.***
Artikel Terkait
Kisah Mendiang Liam Payne: Perjuangan Melawan ADHD dan Kesehatan Mental Sebelum Kehilangannya
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Gaslighting
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Guilt Tripping
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Silent Treatmen dan Dampaknya
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Playing Victim dan Cara Menghentikan Kebiasaan Tersebut