SuratDokter.com - Dalam sebuah konferensi Indonesia Internasional Kanker di Bali (3/10/2024), pemerintah Indonesia secara resmi memperkenalkan rencana pencegahan dN pengendalian kanker 2024 - 2034.
Program ini menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan besar terkait kanker di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan pencegahan, deteksi dini, serta penanganan penyakit ini.
Rencana tersebut mencakup enam strategi utama yang diharapkan dapat memperkuat berbagai aspek dalam pencegahan, penanganan, dan pengelolaan kanker.
Berikut adalah strategi-strategi yang dirancang oleh pemerintah:
Baca Juga: Ternyata Ini Pemicu Sekaligus Gejala Kanker Ginjal Yang Diderita Vidi Aldiano
1. Pencegahan dan Deteksi Dini
Rencana ini secara khusus menyoroti pentingnya edukasi masyarakat agar lebih proaktif dalam mendeteksi tanda-tanda awal kanker.
Pemerintah akan mengadakan kampanye edukasi secara luas mengenai gaya hidup sehat, pola makan, serta pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Melalui kampanye ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan risiko kanker dan dapat melakukan tindakan pencegahan sejak dini.
2. Peningkatan Skrining Kanker Serviks
Pemerintah menargetkan peningkatan skrining dan deteksi dini hingga mencapai 70% untuk kanker serviks pada wanita berusia 30-50 tahun.
Metode yang digunakan adalah IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan HPV DNA. Dengan target tersebut, diharapkan lebih banyak kasus kanker serviks dapat terdeteksi lebih awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Baca Juga: Hindari 3 Kebiasaan Buruk Saat Bermain HP Berikut Ini: Jika Diteruskan Bisa Sebabkan Kanker Otak!
3. Skrining Kanker Paru-Paru dan Kanker Kolorektal
Artikel Terkait
Heboh! Menkes Ungkap 32 Juta Warga Indonesia Alami Gangguan Mental, Apa Penyebabnya?
Indonesia Gawat Darurat Mental! Menkes ungkap 32Juta Orang Indonesia Mengalami Gangguan Mental, Kenali Ciri Awal Gangguan Kecemasan
Mahulu Raih Penghargaan UHC 2024, BPJS Kesehatan Dukung Penuh
Lewat Fitur BUGAR, BPJS Kesehatan Dorong Peserta JKN Hidup Lebih Sehat
Kemensos Bantu 2.055 Pemulung Bantargebang Dapatkan BPJS Kesehatan
Lunasi Tunggakan BPJS Kesehatan: 1.452 Peserta JKN Gunakan Program Rehab