Viral! Bayi Ini Terlahir dengan 24 Jari di Tangan dan Kaki, Benarkah Berhubungan dengan Polidaktili?

SURATDOKTER.COM — Tengah beredar di media sosial, seorang bayi terlahir dengan 24 jari di tangan dan kakinya.

Enam jari di tangan kiri, enam jari di tangan kanan, enam jari di kaki kanan dan enam jari di kaki kiri.

Kejadian ini terjadi di Desa Sejati, Sampang, Jawa Timur. Namun, jari-jari bayi tersebut tersusun rapi dengan sempurna.

Baca Juga: Tawuran Antar Remaja Pecah di Flyover Pasar Rebo Jakarta Timur, Hingga Ditemukan Tangan Terputus di Jalanan

Dalam video yang beredar tampak keterangan bahwa bayi itu bernama Amira Biliatun Nisak. Bayi itu merupakan putri ketiga dari pasangan Fausi dan Subaidah warga Desa Sejati.

Dikabarkan bayi itu lahir dengan keadaan normal pada Selasa (23/1/2024). Dengan berat badannya 3.100 gr dan panjang badan 48 cm.

Pada keterangan video juga disebutkan jika bayi ini memiliki kelainan yang disebut Polidaktili. 

Apa itu Polidaktili?

Polidaktili adalah kelainan bawaan lahir di mana bayi lahir dengan jumlah jari lebih dari 5.

Penyebab Polidaktili

Polidaktili timbul karena kelainan pada perkembangan jari-jari tangan atau kaki janin selama masa kehamilan. Dari segi penyebabnya, polidaktili dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, diantaranya:

1. Polidaktili Genetik

Polidaktili jenis ini terjadi karena adanya kelainan genetik, dimana terdapat mutasi atau perubahan pada gen tertentu seperti GLI3, GLI1, ZNF141, MIPOL1, PITX1, dan IQCE.

Polidaktili genetik dapat diwariskan secara autosomal dominan, artinya jika salah satu orang tua mengalami polidaktili, kemungkinan anak menderita kondisi tersebut adalah sekitar 50%, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

2. Polidaktili Nongenetik

Jenis polidaktili ini tidak dipicu oleh mutasi gen khusus, melainkan oleh faktor kesehatan ibu dan bayi.

Pengobatan untuk Polidaktili

Untuk pengobatan polidaktili sangat tergantung pada bentuk dan lokasi tumbuhnya jari tambahan.

Penanganan polidaktili sendiri bertujuan untuk menghilangkan jari tambahan, agar bisa memperbaiki penampilan dan tidak kesulitan saat beraktivitas. Metode yang dipakai dalam kasus ini antara lain: