1. Klip Vaskular
Dalam langkah ini, dokter menggunakan klip vaskular untuk menjepit pangkal jari tambahan, bertujuan menghentikan aliran darah ke jari tersebut sehingga dapat menyebabkan matinya jari tersebut.
Setelah 1–2 minggu, dokter akan melepaskan jari tambahan tersebut. Proses ini dipilih jika jari tambahan terdiri dari jaringan lunak dan tidak melekat pada tulang jari sebelahnya.
Baca Juga: Kelainan Kongenital pada Bayi. Simak Penyebab dan Pencegahannya
Selain itu, prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit atau mengganggu aliran darah.
2. Operasi
Operasi dapat dilakukan jika terdapat jari tambahan yang terbentuk secara sempurna atau melekat dengan baik pada tulang dan sendi.
Prosedur ini biasanya dilaksanakan di rumah sakit, namun tidak memerlukan pasien untuk dirawat inap.
Tingkat kesempurnaan pembentukan jari tambahan akan memengaruhi tingkat kompleksitas operasi yang akan dilakukan oleh dokter.
Setelah menjalani operasi, pasien akan disarankan untuk menggunakan gips atau bidai selama beberapa minggu atau bahkan bulan.
Terapi fisik (fisioterapi) atau terapi okupasi juga direkomendasikan untuk memastikan bahwa anggota tubuh pasien dapat pulih dan berfungsi seperti sebelumnya.
Penting untuk dicatat bahwa dokter umumnya tidak akan melakukan operasi pada bayi yang belum mencapai usia 1 tahun.
Secara umum, operasi ini dilakukan ketika bayi berusia antara 1–2 tahun, dan terkadang memerlukan lebih dari satu tahap operasi.
Maka dari itu untuk ibu hamil bisa selalu kontrol kehamilan agar bisa terdeteksi apakah terdapat kelainan atau tidak pada janin.
Lalu, tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang. ***
Artikel Terkait
Fakta dibalik Mitos Ibu Hamil Minum Air Kelapa agar Bayi Putih dan Bersih
Brokoli pada MPASI Bisa Sebabkan Perut Bayi Kembung, Mitos atau Fakta?
Benarkah Bayi yang Tidak Merangkak akan Alami Gangguan Keseimbangan saat Besar? Kenali Faktanya!
Fakta atau Mitos, Benarkah Minyak Telon Bikin Iritasi Pada Bayi?