Sereal Atau Oatmeal: Mana yang Lebih Baik Untuk Sarapan

SURATDOKTER.com - Sarapan adalah waktu makan yang penting karena memberikan energi untuk memulai hari. Namun, pilihan makanan saat sarapan dapat memengaruhi kadar gula darah, rasa kenyang, dan bahkan asupan kalori sepanjang hari.

Dua pilihan yang sering dikonsumsi adalah sereal dan oatmeal. Meskipun keduanya berbahan dasar gandum, cara pengolahannya dapat menghasilkan efek yang berbeda pada tubuh.

Struktur Makanan dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah

Komposisi nutrisi bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi dampak makanan terhadap tubuh. Struktur makanan juga memainkan peran penting.

Makanan yang diproses lebih halus cenderung lebih cepat dicerna dan diserap, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah lebih tinggi dibandingkan makanan yang masih memiliki struktur utuh.

Sebagai contoh, sereal yang terbuat dari jagung atau beras sering kali menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih cepat dibandingkan nasi atau jagung rebus.

Hal ini bukan hanya disebabkan oleh tambahan gula dalam sereal, tetapi juga karena cara pembuatannya yang mengubah struktur alaminya.

Baca Juga: Penelitian Terbaru: Oatmeal Bukan Lagi Sarapan Sehat! ini Dia 5 Alasannya

Penyerapan Karbohidrat dan Rasa Kenyang

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memicu perubahan metabolisme yang membuat seseorang lebih cepat merasa lapar.

Dalam sebuah penelitian, remaja yang mengonsumsi oatmeal instan cenderung makan lebih banyak dibandingkan mereka yang mengonsumsi butiran oatmeal, meskipun jumlah kalorinya sama.

Ini menunjukkan bahwa tekstur dan bentuk makanan dapat memengaruhi seberapa lama seseorang merasa kenyang setelah makan.

Selain itu, perbedaan ini juga terjadi pada produk lain. Oat utuh memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan oatmeal instan, sementara sereal sarapan yang dibuat melalui metode industri modern memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi, bahkan tanpa tambahan gula.

Dampak Pemrosesan terhadap Rasa Lapar