SURATDOKTER.com - Banyak orang tua pernah menemukan anak mereka tampak melamun lama atau tidak menanggapi panggilan meski jaraknya dekat.
Kondisi ini sering dianggap sebagai kebiasaan anak yang mudah terdistraksi atau sekadar kurang disiplin. Namun, di balik perilaku yang tampak sederhana itu, bisa saja ada faktor medis yang memengaruhi kemampuan otak anak untuk memproses informasi.
Memahami penyebabnya membantu orang tua merespons lebih tepat dan mencegah masalah berkembang menjadi gangguan belajar.
Untuk melihat gambaran menyeluruh, berikut enam penyebab medis yang sering tidak disadari dapat membuat anak tampak melamun, sulit fokus, atau lambat merespons.
Baca Juga: Kok Tahu-Tahu Sudah Sampai: Fenomena Otomatis Saat Menyetir & Penjelasan Medisnya
1. Kekurangan Tidur dan Kualitas Istirahat yang Buruk
Kurangnya waktu tidur dapat membuat otak anak bekerja lebih lambat. Anak yang sering tidur larut, mengalami tidur terputus, atau memiliki kebiasaan screen time sebelum tidur biasanya sulit mengatur fokus keesokan harinya.
Pada beberapa kasus, kantuk berlebih di siang hari membuat anak terlihat seperti melamun padahal otaknya sedang berusaha mempertahankan kewaspadaan.
Selain itu, anak yang tidur mendengkur atau tampak gelisah mungkin mengalami gangguan napas saat tidur, dan kondisi ini dapat menurunkan oksigenasi otak sehingga kemampuan konsentrasinya melemah.
2. Screen Time Berlebihan
Paparan gawai yang terlalu lama dapat membebani sistem perhatian anak. Ketika otak terbiasa menerima rangsangan visual cepat dari video atau gim, anak menjadi sulit kembali fokus pada aktivitas yang membutuhkan perhatian jangka panjang, seperti membaca atau mendengarkan instruksi.
Efek ini sering tidak langsung disadari karena orang tua melihat anak tampak diam, padahal pola perhatian jangka pendeknya sudah terbentuk secara tidak seimbang.
Akibatnya, anak terlihat mudah bosan atau cenderung melamun saat aktivitas tidak memberikan rangsangan tinggi.
3. Anemia (Kekurangan Sel Darah Merah)
Anemia menyebabkan pasokan oksigen ke otak menurun sehingga tubuh menghemat energi. Anak yang mengalami hal ini biasanya tampak pucat, mudah lelah, dan kesulitan mempertahankan fokus. Dalam beberapa kasus, mereka terlihat sering memandangi satu titik tanpa respons cepat.
Penyebab anemia pada anak cukup beragam, mulai dari kekurangan zat besi, infeksi cacing, hingga pola makan yang tidak seimbang. Pemeriksaan sederhana seperti hemoglobin dapat membantu memastikan kondisi ini.