SURATDOKTER.com – Pro Kontra Vape kembali mencuat di Media Sosial.
Sejak awal masuk Indonesia sekitar di tahun 2012, Pro Kontra Vape sudah terjadi di berbagai kalangan.
Pro kontra Vape terus disuarakan karena bahayanya kandungan yang ada didalam Vape.
Salah satunya disuarakan oleh akun X @mestyariotedjo, seorang dokter yang ikut mengingatkan bahayanya nge-Vape untuk anak-anak.
Anak-anak yang tinggal dengan orang tua yang ngeVape akan berisiko 1,5X mengalami batuk hingga sesak
Pada beberapa tahun terakhir, trend Vaping mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Hal ini dikarenakan Vape dianggap bisa membantu para pecandu rokok tembakau untuk berhenti merokok dan beralih menggunakan tembakau alternatif seperti Vape.
Melansir dari studi Public Health England (PHE) produk tembakau alternatif yang diproses dengan pemanasan dapat meminimalisir risiko kesehatan hingga 95% dibandingkan dengan rokok tembakau konvensional umumnya.
Di Indonesia sendiri, trend vaping selama beberapa tahun terakhir juga dapat mengurangi jumlah perokok aktif.
Studi lain dari Addictive Behaviour Journal juga menyatakan jika 98% dari partisipan yang menggunakan Vape masih bertahan selama 1 bulan untuk terus menggunakannya.
Padahal, sebelumnya mereka adalah perokok aktif.
Baca Juga: Vape dan Rokok, Mana yang Lebih Aman?
Mengenal Vape
Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis rokok dengan sistem kerja memanaskan cairan yang ada didalam tabung.
Komponen utama yang ada pada Vape yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisikan cairan atau biasa disebut catridge.