SURATDOKTER.com - Selama beberapa dekade, rokok telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama, dan para ahli medis di seluruh dunia memperingatkan akan dampak kesehatan yang serius dari merokok serta menyoroti ancaman yang ditimbulkannya terhadap kesehatan masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, vape (rokok elektrik) telah menjadi alternatif merokok yang semakin populer.
Meskipun sering dianggap sebagai kebiasaan yang tidak terlalu berbahaya, namun hal ini sangat membuat ketagihan dan dampak jangka panjangnya belum sepenuhnya dipahami, karena vaping (menghisap rokok elektrik) merupakan hal yang baru.
Penelitian terbaru mengaitkan vaping dengan peningkatan risiko penyakit paru-paru dan penyakit kardiovaskular.
Ada juga kekhawatiran yang meningkat mengenai dampak vaping terhadap remaja. Data menunjukkan bahwa vaping lebih populer di kalangan remaja dibandingkan rokok sebelumnya. Dari tahun 2022 hingga 2023 proporsi remaja yang mencoba vaping meningkat sebesar 50%.
Baca Juga: Jangan Tertipu Dengan 8 Mitos Ini Jika Anda Mencoba Untuk Berhenti Merokok
Merokok dan Kesehatan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau membunuh 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk 1,3 juta orang bukan perokok yang meninggal karena paparan asap rokok, dari perokok yang tidak berhenti, satu dari tiga orang akan meninggal karena kebiasaannya.
Merokok adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia dan penyebab kanker nomor satu. Sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan 70-80% kasus pada wanita disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyoroti bahwa merokok diketahui tidak hanya menyebabkan kanker, tetapi juga penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD). Hal ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit mata, tuberkulosis, dan penyakit sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Apakah Merokok Baik atau Buruk Bagi Kesehatan Mental Anda ? Ini Jawabannya
Bangkitnya Vape
Penggunaan rokok elektrik yang dikenal dengan istilah vape berbeda dengan penggunaan rokok tembakau pada umumnya. Ini melibatkan perangkat yang memanaskan nikotin (biasanya berbentuk cair) bersama dengan perasa dan bahan kimia lainnya untuk menghasilkan aerosol yang dihirup oleh pengguna.
Vaping sebagian besar dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada merokok. Meskipun vaping tidak membuat penggunanya terpapar tar atau karbon monoksida, dua elemen paling berbahaya dalam asap tembakau, vaping jauh dari aman dan memiliki risiko kesehatan tersendiri.
Artikel Terkait
Mulai Hidup Sehat Yuk! Ini 8 Tips Agar Berhenti Merokok
Jangan Tertipu Dengan 8 Mitos Ini Jika Anda Mencoba Untuk Berhenti Merokok
Mitos! Telapak Tangan Sering Berkeringat Bukan Disebabkan Paru-paru Basah, Begini Penjelasannya
Dilarikan ke UGD Karena Paru-parunya Kolaps, Wanita Ini Hampir Meninggal Secara Tragis
Bulan Peduli Kanker Paru November 2023 : Tema, Sejarah dan Pentingnya Mendiagnosa Kanker Sedini Mungkin