SURATDOKTER.com - WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia memintah kepada seluruh Negara agar bertindak tegas terhadap larangan penggunaan serta penjualan rokok elektrik atau biasa dikenal sebagai vape dengan perasa apapun.
WHO melarang penggunaan vape perasa di seluruh dunia, ketahui alasannya di bawah ini.
Pada Juli 2023, WHO menyebutkan terdapat 34 yang melarang dengan tegas penggunaan vape, salah satunya Negara Brazil, Iran,India dan Thailand. Menurut data dari WHO menjelaskan bahwa terdapat 88 negara yang tidak memiliki usia minimum untuk pembelian rokok elektrik dan terdapat 74 negara tidak memiliki aturan untuk rokok elektrik.
Direktur Jenderal WHO menuturkan bahwa penggunaan vape sudah mulai merekrut usia anak-anak serta dijebak pada usia dini.
Dia mengatakan bahwa anak-anak mulai diajak serta terjebak di usia dini karena penggunaan vape dan kemungkinan sebagian dari mereka sudah masuk kedalam tahap pecandu nikotin.
Dia mendesak kepada seluruh Negara untuk menerapkan langkah-langkah yang ketat dalam upaya untuk mencegah penggunaan nikotin agar dapat melindungi warga di berbagai Negara, khususnya pada usia anak-anak dan remaja.
Sehingga, WHO bertindak tegas terhadap Negara-negara untuk bertindak tegas terhadap penggunaan dan penjualan vape.
Selain itu juga, WHO meminta untuk menghentikan produksi rokok elektrik dengan perasa, seperti permen dan mentol.
Hal tersebut memiliki kontribusi yang besar untuk mempopulerkan produk-produk tersebut dikalangan anak usia muda. Banyak dari mereka yang belum mengetahui bahayanya vape terhadap kesehatan.
Baca Juga: Singapura Semakin Tegas Melarang Vape, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
Dr. Ruediger menyebutkan bahwa rokok elektrik mulai masuk ke dalam kalangan usia muda karena terpengaruhi oleh influencer di media sosial.
Terdapat beberapa produk yang beragam seperti dengan menggunakan karakter kartun sehingga dapat menarik perhatian anak-anak muda.
Hal tersebut dapat menjadikan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan dalam penggunaan vape di kalangan anak-anak dan remaja yang tingkat penggunaannya bisa lebih dari penggunaan orang dewasa pada umumnya di banyak Negara.
WHO dan beberapa organisasi lainnya yang anti akan tembakau akan mendorong peraturan yang lebih ketat mengenai produk nikotin yang baru, serta menargetkan alternative sebagai landasan dari beberapa perusahaan tembakau ternama.
Artikel Terkait
Vape dan Rokok, Mana yang Lebih Aman?
Singapura Semakin Tegas Melarang Vape, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan