Setelah itu, ASI masih dapat diberikan hingga usia 2 tahun, namun perlu juga memberikan makanan pendamping ASI.
Jangan lupa untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan membawanya ke Posyandu setiap bulan.
Selain itu, penting juga untuk memberikan hak anak dalam mendapatkan kekebalan terhadap penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat dapat memanfaatkannya secara gratis di Posyandu atau Puskesmas.
Apa Saja Permasalahan dalam Mencegah Stunting?
Salah satu tantangan utama dalam upaya pencegahan stunting adalah mengubah paradigma masyarakat mengenai gizi dan kesehatan anak.
Beberapa pola pikir yang perlu diubah antara lain sebagai berikut..
1. Peran Penting Gizi Sejak Awal Kehidupan untuk Cegah Stunting
Banyak orang yang masih belum menyadari betapa pentingnya nutrisi yang tepat sejak kecil untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Masih ada beberapa mitos dan kepercayaan tradisional mengenai pemberian makanan kepada bayi dan anak kecil, seperti memberikan air kelapa hijau kepada bayi yang baru lahir.
Untuk mengubah mentalitas ini, diperlukan pendekatan pendidikan yang fokus pada pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan memperkenalkan makanan pendamping ASI pada waktu yang tepat.
2. Peran Nutrisi dalam Pertumbuhan Anak
Diperlukan pemahaman yang lebih mendalam di kalangan masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang seimbang dan berkualitas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Nutrisi yang tepat seperti protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat memiliki peran yang penting dalam perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, dan organ tubuh lainnya.
Pola pikir yang menganggap makanan hanya sebagai pengisi perut perlu diubah agar makanan dianggap sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Baca Juga: Waspada! Musim Hujan Rentan Terkena Alergi Dingin, Sebabkan Autoimun pada Tubuh
3. Perubahan Pola Makan dalam Kelurga
Banyak keluarga sering kali mengandalkan tradisi dan adat istiadat yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam menentukan nutrisi keluarga.
Namun, tidak semua makanan yang tersedia memiliki nilai gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan anak-anak.
Untuk mencegah kekurangan gizi, sangat penting bagi masyarakat untuk mengubah pola makan sehari-hari mereka.