SURATDOKTER.com - Menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2026, Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) mulai menyiapkan langkah serius untuk meningkatkan kualitas petugas yang akan mendampingi jemaah di Tanah Suci.
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah pelatihan intensif di barak, yang menggabungkan pembinaan fisik, penguatan mental, serta penguasaan bahasa Arab dasar.
Baca Juga: Menuju Haji 2026: Petugas Akan Jalani Pelatihan Fisik dan Mental Intensif di Barak Pelatihan
Seleksi Ketat dan Pembekalan Intensif
Rekrutmen petugas haji rencananya dibuka pada November 2025. Setelah lolos seleksi, para peserta wajib mengikuti pelatihan di barak selama tiga hingga empat minggu sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Pelatihan ini tidak sekadar formalitas, tetapi dirancang seperti pelatihan lapangan militer ringan: disiplin tinggi, pola hidup sehat, dan aktivitas fisik teratur.
Tujuannya jelas — membentuk petugas yang tangguh secara fisik dan siap menghadapi tekanan kerja di bawah cuaca ekstrem. Di Mekkah dan Madinah, suhu udara dapat mencapai 45°C, sehingga daya tahan tubuh dan kebugaran menjadi syarat mutlak.
Ketahanan Fisik untuk Layanan Optimal
Fokus utama program ini adalah menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh petugas. Selama pelatihan, peserta akan menjalani tes kebugaran, latihan jalan cepat, hingga simulasi penyelamatan jemaah lansia dan sakit.
Aktivitas ini bertujuan agar petugas terbiasa bekerja dalam kondisi panas, ramai, dan penuh mobilitas tanpa kehilangan fokus.
Pendekatan ini sekaligus menjadi bagian dari pencegahan risiko kesehatan kerja, seperti dehidrasi, kelelahan ekstrem, serta cedera otot yang sering dialami di lapangan. Dengan kondisi tubuh prima, pelayanan terhadap jemaah pun bisa dilakukan secara maksimal dan aman.
Pembinaan Mental dan Spiritual
Kesiapan mental menjadi hal tak kalah penting dalam pelatihan ini. Para calon petugas akan mendapatkan bimbingan fikih dasar haji dan panduan ibadah agar mampu membantu jemaah dengan pemahaman yang benar.
Baca Juga: Menuju Haji 2026: Petugas Akan Jalani Pelatihan Fisik dan Mental Intensif di Barak Pelatihan
Pengetahuan ini juga membentuk empati dan kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk ketika harus menenangkan jemaah yang kebingungan atau panik di tengah keramaian.
Dengan pembinaan spiritual, petugas diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara tugas fisik dan ketenangan batin, sehingga dapat bekerja lebih tulus dan profesional.
Bahasa Arab Sebagai Kunci Komunikasi
Selain ketahanan fisik dan mental, kemampuan bahasa Arab dasar menjadi bekal penting.
Artikel Terkait
Usulan Undang-Undang Makan Bergizi Gratis: Upaya Perkuat Gizi Anak dan Jamin Keberlanjutan Program Nasional
Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Publik Paling Puas pada Sektor Kesehatan dan Pendidikan
43 Juta Warga Indonesia Telah Nikmati Cek Kesehatan Gratis: Langkah Besar Menuju Deteksi Dini Nasional
Viral Sidak Aqua oleh KDM: Fakta Sumber Air dari Sumur Bor dan Dampaknya bagi Kesehatan
Viral Sidak Aqua dan Isu Lama Galon BPA: Dari Sumur Bor hingga Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai