• Senin, 22 Desember 2025

Teknologi Kesehatan Terbaru untuk Mendukung Puasa Sehat di Tahun 2025

Photo Author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi smartwatch (freepik.com/pressfoto) (freepik.com/pressfoto)
Ilustrasi smartwatch (freepik.com/pressfoto) (freepik.com/pressfoto)

Begitu juga dengan pemantauan tekanan darah yang penting bagi penderita hipertensi. Alat pemantau tekanan darah dapat membantu mendeteksi lonjakan atau penurunan tekanan darah yang berpotensi membahayakan, sehingga pengguna dapat segera mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.

Baca Juga: IQ Orang Indonesia Rata-rata 78,49, Prof. Stella Menekankan Pentingnya Growth Mindset

Smart Hydration: Teknologi Pengingat Cairan Tubuh Selama Puasa

Puasa merupakan ibadah yang mengharuskan seseorang menahan lapar dan haus dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu tantangan terbesar selama berpuasa adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama di tengah cuaca panas dan aktivitas yang padat.

Kekurangan cairan dapat menyebabkan tubuh lemas, sulit berkonsentrasi, dan bahkan dehidrasi.

Untuk mengatasi hal ini, teknologi smart hydration hadir sebagai solusi inovatif yang membantu mengingatkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh di waktu yang tepat, baik saat sahur maupun berbuka.

Teknologi smart hydration hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari aplikasi di smartphone hingga perangkat pintar seperti botol minum dengan sensor hidrasi.

Aplikasi pintar dapat memberikan notifikasi sesuai dengan kondisi tubuh pengguna, memperhitungkan faktor seperti berat badan, aktivitas harian, dan suhu lingkungan.

Sementara itu, botol minum pintar dapat mendeteksi jumlah air yang telah dikonsumsi dan mengingatkan penggunanya untuk minum lebih banyak jika diperlukan.

Nutrigenomik: Rekomendasi Pola Makan Berbasis DNA untuk Puasa Optimal

Nutrigenomik, yang dikenal sebagai cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara gen dan nutrisi, semakin mendapat perhatian dalam dunia kesehatan, terutama dalam menentukan pola makan yang optimal selama berpuasa.

Setiap mereka yang memiliki perbedaan genetik yang memengaruhi bagaimana tubuhnya merespons berbagai jenis makanan, termasuk saat menjalani ibadah puasa.

Salah satu manfaat utama nutrigenomik dalam puasa adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien yang spesifik.

Misalnya, seseorang dengan varian gen yang menyebabkan metabolisme karbohidrat lebih lambat mungkin disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan lemak sehat saat sahur agar energi bertahan lebih lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X