• Senin, 22 Desember 2025

Teknologi Kesehatan Terbaru untuk Mendukung Puasa Sehat di Tahun 2025

Photo Author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi smartwatch (freepik.com/pressfoto) (freepik.com/pressfoto)
Ilustrasi smartwatch (freepik.com/pressfoto) (freepik.com/pressfoto)

Sebaliknya, individu dengan kecenderungan defisiensi vitamin tertentu, seperti vitamin D atau B12, dapat memperoleh rekomendasi suplemen atau sumber makanan yang sesuai agar tetap bugar selama puasa.

Selain itu, nutrigenomik juga membantu dalam mengelola risiko kesehatan yang berkaitan dengan pola makan saat puasa, seperti resistensi insulin, tekanan darah tinggi, atau gangguan pencernaan.

Dengan analisis genetik, seseorang dapat mengetahui apakah mereka lebih rentan terhadap lonjakan gula darah setelah berbuka dan dapat menyesuaikan pola makannya dengan memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.

Baca Juga: Kepala BGN Pastikan MBG Tetap Dilaksanakan Seperti Biasa, Menu Telur Rebus hingga Kolak Jadi Pertimbangan

Telemedicine: Konsultasi Dokter dari Rumah Saat Puasa

Terakhir, telemedicine hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi dengan dokter tanpa harus keluar rumah, terutama saat menjalani ibadah puasa.

Selain kemudahan akses, telemedicine juga memungkinkan pasien untuk mendapatkan rekomendasi kesehatan yang sesuai dengan kondisi tubuh mereka saat berpuasa.

Banyak orang mengalami masalah seperti dehidrasi, lemas, atau gangguan pencernaan akibat perubahan pola makan selama Ramadan.

Melalui konsultasi online, dokter dapat memberikan saran terkait asupan nutrisi, pola tidur, hingga pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi agar pasien tetap sehat dan bugar saat menjalankan ibadah puasa.

Dengan layanan ini, pasien dapat mengakses konsultasi medis secara online melalui aplikasi atau platform digital, mengurangi kebutuhan untuk datang langsung ke fasilitas kesehatan.

Secara keseluruhan, teknologi kesehatan di bulan yang suci ini memberikan solusi inovatif bagi yang menjalani puasa yang lebih sehat dan efisien.

Dengan dukungan perangkat pintar, kecerdasan buatan, dan riset medis yang semakin maju, tantangan kesehatan selama bulan Ramadan dapat diminimalkan.

Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas ibadah, tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih sehat dalam jangka panjang.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X