SURATDOKTER.com - Torus mandibularis, atau sering disebut tori mandibula, adalah pertumbuhan tulang yang muncul di dasar mulut, tepatnya di bawah lidah.
Meski tidak berbahaya, kondisi ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang mengganggu aktivitas sehari-hari. Seseorang dapat terlahir dengan torus mandibularis atau mengalaminya di kemudian hari.
Apa Itu Torus Mandibularis?
Torus mandibularis adalah pertumbuhan tulang yang bersifat jinak. Pertumbuhan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat terjadi di satu sisi atau kedua sisi rahang bawah.
Selain di rahang, torus juga bisa muncul di langit-langit mulut, yang disebut torus palatal atau torus palatinus. Jumlah dan ukuran torus ini bervariasi; seseorang bisa memiliki satu atau beberapa pertumbuhan.
Secara statistik, torus mandibularis lebih jarang ditemukan dibandingkan torus palatal. Di Amerika Serikat, kondisi ini memengaruhi sekitar 27 dari setiap 1.000 orang dewasa, dan sekitar 80% kasus terjadi pada kedua sisi rahang.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengobati Gusi Bengkak Karena Gigi Berlubang, Salah Satunya Menggunakan Minyak Cengkeh
Gejala dan Komplikasi
Meskipun tidak bersifat kanker, torus mandibularis dapat menyebabkan berbagai masalah, terutama jika ukurannya cukup besar. Beberapa gejala yang mungkin dirasakan antara lain:
- Munculnya pertumbuhan tulang di bawah lidah, yang bisa terjadi di satu atau kedua sisi rahang bawah.
- Kesulitan dalam mengunyah atau menelan.
- Ketidaknyamanan saat menggunakan alat bantu mulut, seperti gigi palsu atau pelindung mulut.
- Makanan sering tersangkut di sekitar pertumbuhan tulang.
- Gangguan bicara akibat hambatan gerakan lidah.
Jika torus mandibularis tumbuh terlalu besar, kondisi ini dapat menyulitkan seseorang untuk menutup mulut sepenuhnya.
Selain itu, masalah kebersihan mulut juga sering muncul, karena torus dapat menghalangi akses saat menyikat atau membersihkan gigi dengan benang.
Penumpukan plak dan bakteri pada area tersebut berisiko menyebabkan infeksi dan penyakit gigi lainnya.
Penyebab dan Faktor Risiko
Torus mandibularis dapat berkembang karena berbagai faktor, termasuk:
- Genetika: Riwayat keluarga sering menjadi penyebab utama seseorang mengalami kondisi ini.
- Bruxism: Kebiasaan menggertakkan atau mengatupkan gigi dapat memicu perkembangan torus.
- Kepadatan Tulang: Orang dengan kepadatan tulang yang tinggi lebih rentan mengalami pertumbuhan ini.
- Anatomi Mulut: Cara gigi bertemu serta bentuk rahang turut memengaruhi risiko munculnya torus.
- Kekurangan Vitamin: Beberapa studi menunjukkan hubungan antara kekurangan vitamin dengan torus mandibularis.
- Usia: Orang di atas 30 tahun lebih cenderung mengalami torus dibandingkan kelompok usia lainnya.
Baca Juga: Gingivitis: Bahaya di Balik Gusi Berdarah yang Sering Diabaikan
Kapan Perlu Penanganan?
Sebagian besar kasus torus mandibularis tidak memerlukan perawatan medis. Namun, jika pertumbuhan ini mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan atau berbicara, atau menyebabkan rasa sakit, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur bedah mulut untuk mengangkatnya.
Prosedur ini melibatkan beberapa langkah, termasuk pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi.
Artikel Terkait
Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Mengenal 'Hyperdontia': Fenomena Gigi Tambahan di Langit-langit Mulut
Tidak Cuma Badan, Bau Mulut Juga Sering Bikin Malu: Ini Cara Mengatasinya!
Pria 26 Tahun di Inggris Kena Kanker Mulut: Lidahnya Dipotong Sebagian!
Buah Nanas Bisa Menyebabkan Kerusakan Pada Lapisan Mulut, Apakah Benar?