Baca Juga: Sering Bermain Dengan Kucing Liar, Seorang Anak Perempuan Rambutnya Rontok! Ternyata Kena Tinea Capitis! At
Jika tidak diobati, penderita gigantisme bisa tumbuh hingga 2,5 meter.
Pada orang dewasa, kasus kelebihan hormon pertumbuhan tidak mengakibatkan penambahan tinggi badan karena jaringan tulang orang dewasa sudah menyatu.
Namun akan mempengaruhi bentuk tulang dan ukuran organ serta faktor kesehatan lainnya (disebut akromegali).
Gigantisme lenih banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan. Gigantisme di seluruh dunia sangat jarang terjadi.
Pada anak-anak dengan kasus gigantisme biasanya sulit untuk dideteksi oleh orang tua karena pada awal masa pertumbuhan mungkin akan seperti pertumbuhan anak normal lainnya.
Selain sangat tinggi dan besar, maka berikut adalah ciri-ciri gigantisme yang lainnya:
- Dahi dan rahang yang menonjol,
- Celah diantara gigi mereka,
- Penebalan fitur wajah mereka,
- Tangan dan kaki besar dengan jari tangan dan kaki tebal,
- Pembesaran organ dalam terutama pada bagian jantung,
- Keringat berlebih (hiperhidrosis),
- Penglihatan ganda atau kesulitan penglihatan samping (perifer),
- sakit kepala,
- nyeri sendi,
- Pubertas tertunda,
- Menstruasi tidak teratur,
- Masalah tidur, seperti sleep apnea,
- Kelemahan otot.
Sedangkan penyebab umum dari gigantisme biasanya adalah tumor jinak (bukan kanker) pada kelenjar hipofisis anak (adenoma hipofisis) yang mengakibatkan lepasnya hormon pertumbuhan.
Umumnya pada kasus anak gigantisme, anak memiliki tumor adenoma hipofisis yang berdiameter 10 mm atau lebih besar. Hal lainnya adalah karena disebabkan oleh kelenjar pituitari membesar (hiperplasia hipofisis).
Tumor yang terbentuk biasanya terjadi karena adanya kelainan genetik.
Adapun risiko lainnya dari adanya tumor hipofisis adalah:
- Kompleks carney - kondisi genetik yang mempengaruhi warna kulit (pigmentasi) dan menyebabkan gangguan jinak pada kulit, jantung dan sistem endokrin.
- Sindrom McCune-Albright - kondisi genetik yang mempengaruhi tulang, kulit, dan sistem endokrin menyebabkan pigmentasi kulit, pembentukan jaringan parut pada tulang, dan pubertas dini.
- Neoplasia endokrin multipel (MEN) tipe 1 atau tipe 4 - kelainan genetik dimana salah satu kelenjar endokrin terlalu aktif dan membentuk tumor.
- Neurofibromatosis - bagian dari kondisi genetik yang dikenal sebagai kelainan neurokutan yang mempengaruhi kulit dan sistem saraf.
- Adenoma hipofisis terjamin familiar (FIPA) - kondisi bawaan yang dapat menghasilkan hormon pertumbuhan.
Untuk mengetahui apakah seorang anak terkena gigantisme, biasanya dokter akan melihat jika tinggi badan anak melebihi dari dua standar deviasi tinggi rata-rata anak.
Lalu merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan ahli endokrinologi.
Dokter akan membuat diagnosis dari riwayat kesehatan anak, memancarkan klinik secara menyeluruh, melakukan tes darah, tes glukosa, dan mungkin tes pencitraan.
Penanganan Pada Kasus Gigantisme
Umumnya penanganan pada kasus gigantisme dilakukan dengan pembedahan dengan tujuan menghilangkan atau memperkecil tumor hipofisis.
Artikel Terkait
Makanan Penambah Tinggi Badan Anak yang Wajib Diketahui Bunda
Child Grooming di Game Online, Anak Kelas 6 SD Dipaksa Foto Alat Kelamin oleh Teman Main Mobile Legend
Ribuan Anak di Indonesia Alami Talasemia Setiap Tahunnya! Kenali Gejala, Penyebab, Faktor Risikonya