• Senin, 22 Desember 2025

Gigantisme di Indonesia, Sagil Muhammad Rizki, Bocah 6SD Dengan Tinggi 2 Meter dari Jambi!

Photo Author
- Selasa, 14 Mei 2024 | 14:27 WIB
Sagil Mohammad Rizki, bocah 6SD Dengan Tinggi 2Meter (https://vt.tiktok.com/ZSYdYUFvQ/)
Sagil Mohammad Rizki, bocah 6SD Dengan Tinggi 2Meter (https://vt.tiktok.com/ZSYdYUFvQ/)

 

SURATDOKTER.com - Sosok Sagil Mohammad Rizki menjadi viral baru-baru ini. Pasalnya bocah kelas 6SD di Kerinci, Jambi ini memiliki tinggi yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan anak seusianya.

Sagil berusia 12 tahun yang lahir pada 7 Juni 2012 dari pasangan bernama Hermanudin dan istrinya bernama Susi Herlina.

Saat ini Sagil disebut sebagai bocah SD tertinggi sedunia, dia memiliki tinggi 2 meter.

Menurut orang tuanya, perubahan drastis telihat pada Sagil saat dia masuk sekolah sehingga membuat seragam sekolahnya sering diganti-ganti karena seragam lamanya tidak bisa terpakai kembali.

Baca Juga: Ribuan Anak di Indonesia Alami Talasemia Setiap Tahunnya! Kenali Gejala, Penyebab, Faktor RisikonyaBaca Juga: Ribuan Anak di Indonesia Alami Talasemia Setiap Tahunnya! Kenali Gejala, Penyebab, Faktor Risikonya

Sagil memiliki cita-cita sebagai TNI. Namun walaupun tingginya bahkan melebihi orang dewasa, namun Sagil tetap seperti anak-anak pada umumnya dan senang bermain dengan anak sepantaran.

Penyebab dan Gejala Gigantisme 

Banyak yang menyebut apa yang dialami Sagil adalah gigantisme. Gigantisme sendiri cukup jarang terjadi di Indonesia, terlebih dimana tinggi rata-rata orang Indonesia adalah 158 cm.

Gigantisme adalah suatu kondisi yang sangat langka dimana seorang anak atau remaja memiliki tingkat hormon pertumbuhan (GH) yang tinggi sehingga menyebabkan anak tersebut tumbuh dengan tinggi.

Gigantisme juga disebut akromegali pediatrik atau gigantisme hipofisis. 

Kelenjar pituitari (kelenjar endokrin kecil sebesar kacang polong yang terletak di dasar otak dibawah hipotalamus) dapat menghasilkan hormon pertumbuhan. Namun tumor pada hipofisisnya dapat menghasilkan GH berlebih pada gigantisme.

Setelah lempeng pertumbuhan (epifisis) di tulang Anda menyatu, GH tidak lagi menambah tinggi badan.

Namun GH akan menjaga struktur dan metabolisme tukang, tulang rawan, dan organ normal.

Pada gigantisme, jumlah hormon pertumbuhan yang berlebihan akan mempercepat pertumbuhan otot, tulang, dan jaringan ikat.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang tidak normal serta perubahan jaringan lunak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Cleveland Clinic, Tik Tok

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X