Beberapa contohnya seperti, sayuran hijau dan kacang kedelai.
2. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
Tips meningkatkan jumlah trombosit selanjutnya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi.
Makanan yang memiliki kandungan zat besi memiliki manfaat dalam membantu menaikan trombosit pada penderita anemia defisiensi zat besi.
Contoh makanan yang mengandung zat besi adalah daging sapi, sayur bayam, hati ayam dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Microsleep? Berikut Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
3. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D
Seperti yang kita ketahui, vitamin D memiliki fungsi dalam hal mendukung fungsi tulang, otot, saraf dan sistem imun tubuh.
Dan paling pasti adalah vitamin D berperan membantu sumsum tulang dalam menghasilkan trombosit dan komponen darah lainnya.
4. Konsumsi ikan berlemak
Trombosit yang rendah bisa terjadi dikarenakan kurangnya vitamin B12 di dalam tubuh.
Dan ikan berlemak memiliki kandung vitamin B12 yang tinggi dengan peran dalam pembentukan sel darah merah.
Beberapa contoh ikan berlemak yang kaya akan vitamin B12 adalah trout, salmon dan tuna.
Dengan mengkonsumsi ikan-ikan tersebut, itu akan membantu meningkatkan jumlah trombosit di dalam darah anda.
Baca Juga: Bahaya Kesehatan Akibat Pakai Headset dengan Suara Full Sambil Tidur
5. Konsumsi makanan yang mengandung asam folat
Asam folat merupakan bentuk lain dari vitamin B kompleks dengan manfaat untuk mengoptimalkan proses pembentukan sel darah.
Makanan yang mengandung asam folat dapat ditemui pada sayur brokoli, kubis brussel, hati sapi, alpukat dan kacang-kacang.
6. Menerapkan pola hidup sehat
Tips terakhir adalah menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Ini adalah cara paling ampuh dalam meningkatkan jumlah trombosit didalam darah.
Artikel Terkait
Benarkah Kebanyakan Makan Karbohidrat Bisa Buat Wajah Jadi Jelek, Berikut Penjelasannya!
Berikut Cara Cek dan Menghitung Kandungan Gula Dalam Minuman Kemasan
Bahaya Minuman Berpemanis dalam Kemasan Bagi Kesehatan dan Cara Menguranginya
Apa Itu Platelet-Rich Plasma (PRP)? Kenali Manfaat, Prosedur Hingga Resikonya