Reporter Reza Aslan Bersama Suku Kanibal Aghori Memakan Otak Manusia, Katanya Rasanya Seperti Arang: Waspadai Terkena Penyakit Kuru!

Sekte Aghori sendiri saat ini hanya memiliki kurang dari 100 orang anggota yang tersisa atau menurut catatan hanya ada 70 orang.

Praktek kanibalisme seperti ini memiliki resiko tersendiri. Salah satu bahaya terbesar dari praktek memakan otak manusia adalah terkena penyakit kuru.

Mengenal Penyakit Kuru

Kuru adalah penyakit yang sangat langka. Kuru merupakan penyakit mematikan yang tidak dapat disembuhkan karena kelainan neurodegeneratif. Penyakit ini menyerang pada sistem saraf.

Kuru terjadi karena disebabkan oleh protein menular (prion) yang ditemukan di jaringan otak manusia yang terkontaminasi.

Masa inkubasi kuru sendiri tercatat memiliki proses yang lama yaitu sekitar 10 hingga 13 tahun. Namun masa inkubasi kuru juga oernah tercatat selama 50 tahun.

OtakBaca Juga: Dopamine Farming: Kecanduan Media Digital, Begini Pengaruh Dopamin Terhadap Cara Kerja Otak

Kuru menyebabkan perubahan otak dan sistem saraf mirip dengan penyakit Creutzfekdt-Jacob. Jika pada sapi, disebut dengan penyakit sapi gila.

Faktor resiko utama kuru adalah nemakan jaringan otak manusia, yang mungkin mengandung partikel yang menular.

Penyakit kuru juga tercatat pernah mewabah ke kalangan masyarakat Fore di Papua Nuigini karena melakukan praktek serupa yaitu memakan otak dari keluarga yang sudah meninggal.

Gejala dan Pencegahan Penyakit Kuru

Adapun gejala dari penyakit kuru ini adalah meliputi:

• Sakit lengan dan kaki,
• Masalah koordinasi yang menjadi parah,
• Kesulitan berjalan,
• Sakit kepala,
• Kesulitan menelan,
• Tertawa tiba-tiba,
• Tremor atau otot tersentak atau gemetar.

Durasi dari penyakit ini biasanya berkisar 11-14 bulan. Untuk saat ini belum diketahui cara untuk mengobati penyakit kuru ini. Penyakit ini hanya bisa dicegah dengan cara berhenti melakukan praktek kanibalisme.

***