Orang dengan Golongan Darah O Tak Boleh Konsumsi Ikan Lele, Kenapa? Berikut Faktanya!

Suratdokter.com - Darah terdiri dari berbagai komponen penting, seperti plasma, sel darah merah dan putih, serta trombosit. Selain itu, darah juga mengandung antigen.

Antigen ini merupakan zat yang terdapat di permukaan sel yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan senyawa dan organisme asing, seperti bakteri.

Antigen juga dapat memicu sistem imun untuk menyerang golongan darah yang memiliki antigen yang berbeda.

Ternyata, golongan darah dapat memengaruhi jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Setiap jenis darah, mulai dari A, B, AB, hingga O, memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan seseorang.

Baca Juga: Patut Dicoba: Ini Tips Diet Sehat yang Ampuh untuk Masing-Masing Golongan Darah!

Golongan Darah O, Tidak Boleh Konsumsi Lele? 

Menurut dr. Arikawe Adeolu, pemilik golongan darah O sebaiknya menghindari konsumsi ikan lele karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Omega 6 yang terkandung dalam ikan lele dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, alzheimer, dan diabetes.

Omega 3 yang juga terdapat dalam ikan lele memang baik untuk kesehatan, tetapi kandungannya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Omega 6.

Walaupun Dr Arikawe Adeolu menyatakan bahwa ikan lele mengandung asam lemak Omega 3 yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun rasio Omega 6 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak Omega 3.

Karena golongan darah O rentan terhadap lemak, Adeolu menyarankan untuk mengonsumsi lele dalam jumlah sedang guna mencegah berbagai penyakit berbahaya.

Ikan lele memiliki kandungan dua jenis asam lemak yang melimpah, yaitu asam lemak Omega 3 dan asam lemak Omega 6.

Omega 3 adalah jenis asam lemak yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.

Baca Juga: Urutan Makan yang Baik untuk Kesehatan, Simak Tata Cara dan Manfaatnya!

Hal ini juga berkontribusi dalam melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dari berbagai jenis penyakit, mencegah peradangan di dalam tubuh, serta membantu mengurangi jumlah atau konsentrasi zat inflamasi dalam tubuh.