Perbandingan BPJS Kesehatan dan Asuransi di Luar Negeri, Manakah yang Lebih Baik?

SURATDOKTER.com - Asuransi Kesehatan merupakan hal penting yang harus disediakan negara untuk setiap warga negaranya.

Lalu bagaimana perbandingan antara BPJS dan asuransi di luar negeri? Apakah BPJS sudah lebih baik atau sebaliknya?

Asuransi Kesehatan di Luar Negeri

Di INggris, asuransi Kesehatan untuk warga negaranya Bernama jaminan Kesehatan nasional Inggris. Asuransi ini pernah mengalami beberapa masalah yang cukup penting.

Baca Juga: Jus Buah Pencegah Asam Lambung: Cocok Diminum saat Sahur, Simak 7 Minuman Menyehatkan ini!

Ada beberapa factor yang mempengaruhi permasalahan asuransi di Inggris.

Permasalahan tersebut diantaranya adalah tingginya nilai inflasi, kurangnya investasi fasilitas Kesehatan, kurangnya kesejahteraan tenaga Kesehatan dan beberapa factor lainnya.

Apabila ingin membandingkan antara BPJS dan asuransi di luar negeri memang tidak bisa dilihat dari satu aspek saja. Akan tetapi harus membandingkan dengan banyak factor.

Di berbagai negara maju, kemajuan teknologi Kesehatan modern memungkinkan negara menginvestasikan banyak perlengkapan canggih untuk memperpanjang harapan hidup seseorang.

Negara maju yang memiliki fasilitas medis lengkap dan canggih membuat populasi penduduk lanjut usia semakin bertambah dengan alasan usia harapan hidup yang bertambah panjang.

Di sisi lain, usia lanjut yang bertambah banyak, maka jenis penyakit yang diderita oleh orang lanjut usia sangat banyak dan membutuhkan dana pembiayaan banyak.

Nilai pertanggungan dari setiap penyakit untuk membantu para lansia semakin besar. Masalah inilah yang membuat asuransi Kesehatan negara maju memikirkan cara untuk mengantisipasi hal tersebut.

BPJS Kesehatan wajib belajar dari permasalahan tersebut agar bisa tetap memberikan nilai pelayanan public secara luas.

BPJS dan Asuransi di Luar Negeri

Apabila membandingkan asuransi BPJS dan asuransi di luar negeri tidak lepas dari besaran iuran masing-masing peserta.

Di Indonesia, BPJS Kesehatan sendiri mengklaim bahwa nilai iuran yang dibebankan kepada peserta tergolong paling rendah dengan nilai yang harus ditanggung cukup besar.

Indonesia sendiri sudah melakukan beberapa antisipasi yakni ada kebijakan tentang rokok yang mulai dibatasi usia minimal.