• Senin, 22 Desember 2025

Fakta atau Mitos, Malas Bangun Tidur Itu Ciri Ciri Orang Cerdas

Photo Author
- Selasa, 30 Januari 2024 | 16:48 WIB
Malas Bangun Tidur  (canva.com/sorapop)
Malas Bangun Tidur (canva.com/sorapop)

SURATDOKTER.com - Di tengah hiruk pikuk kegiatan kita, muncul stereotip yang mungkin menyita perhatian kita. Salah satunya adalah anggapan umum bahwa orang yang malas bangun pagi memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Meski terkesan menarik dan mudah dipahami, gagasan ini lebih merupakan mitos tentang dinamika psikologis dan budaya masyarakat kita. Dalam masyarakat modern yang terus berubah, terdapat kesan bahwa orang pintar cenderung menghabiskan malamnya dengan bekerja atau bersantai.

Kesuksesan seseorang yang kerap dikaitkan dengan kebiasaan tidur malam yang lama, mungkin turut berkontribusi pada lahirnya mitos tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa hubungan sebab akibat antara kecerdasan dan kebiasaan tidur tidak sesederhana itu.

Misalnya, beberapa orang berbakat yang terkenal dengan prestasi luar biasa, baik di bidang seni, sains, atau bisnis, seringkali memiliki kebiasaan tidur yang berbeda. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada pola tidur tertentu yang dapat dijadikan indikator langsung tingkat kecerdasan.

Kebiasaan tidur adalah realitas pribadi yang terkait dengan faktor kompleks seperti genetika, lingkungan, dan gaya hidup pribadi.

Baca Juga: Fakta atau Mitos: Orang Cerdas Susah Mendapatkan Pasangan Hidup

Mengapa Mitos Ini Bisa Terjadi?

  1. Pengaruh budaya dan lingkungan. Di beberapa budaya, orang cerdas dianggap pekerja keras dan ambisius. Orang-orang ini sering digambarkan sebagai orang yang begadang dan bangun pagi untuk bekerja. Hal ini memunculkan anggapan klise bahwa orang terpintar adalah orang yang kurang tidur.
  2. Pengaruh media. Di media sosial, orang cerdas sering digambarkan sebagai orang yang kurang tidur. Misalnya, dalam film dan televisi, orang cerdas sering kali digambarkan sebagai ilmuwan dan peneliti yang bekerja berjam-jam di laboratorium. Hal ini membuat orang berpikir bahwa orang pintar sebenarnya tidak cukup tidur.
  3. Dampak penelitian yang cacat. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa orang cerdas cenderung kurang tidur dibandingkan orang kurang cerdas. Namun, penelitian-penelitian ini memiliki metodologi yang buruk dan tidak dapat digeneralisasikan.

Secara umum stereotip yang mengatakan bahwa bangun dari tidur siang merupakan tanda orang yang cerdas adalah sebuah mitos. Tidak ada hubungan antara kebiasaan tidur siang dan kecerdasan. Orang pintar mungkin tidur siang atau tidak  ergantung pada kebutuhan dan gaya hidup mereka.

Dilansir dari penelitian Sleep and intelligence: critical review and future directions (2020), di dapatkan kesimpulan bahwa waktu tidur tidak signifikan dalam memengaruhi kecerdasan seseorang.

Faktor Yang Memengaruhi Kecerdasan

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri kita sendiri, seperti:

  1. Genetika, Faktor genetik merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kecerdasan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi kecerdasan hingga 75%.
  2. Struktur dan fungsi otak, Struktur dan fungsi otak juga berperan penting dalam menentukan kecerdasan seseorang. Otak yang sehat dan berfungsi dengan baik mendukung perkembangan kecerdasan.
  3. Nutrisi, Pola makan yang cukup dan seimbang juga penting untuk perkembangan intelektual. Nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan kecerdasan antara lain protein, vitamin, dan mineral.

Faktor eksternal merupakan faktor yang dipengaruhi dari luar seseorang, seperti:

  1. Lingkungan keluarga, Lingkungan rumah yang mendorong dan mendorong perkembangan kognitif akan meningkatkan kecerdasan seseorang.
  2. Lingkungan sekolah, Pendidikan yang berkualitas  membantu mengembangkan kecerdasan seseorang.
  3. Lingkungan social, Interaksi sosial dengan orang lain juga dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang.

Interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, memengaruhi kecerdasan seseorang. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita sendiri dan sekitar kita.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X