• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Puasa Bisa Mengganggu Fungsi Otak? Berikut Penjelasannya

Photo Author
- Senin, 29 Januari 2024 | 10:05 WIB
Ilustrasi hubungan antara otak dan sistem pencernaan  (freepik/pikisuperstar)
Ilustrasi hubungan antara otak dan sistem pencernaan (freepik/pikisuperstar)

Diketahui bahwa hormon ghrelin, yang akan muncul ketika kita lapar dan memberi sinyal ketika tubuh memerlukan makanan, dapat memicu generasi sel otak.

Tim peneliti tersebut menemukan bahwa kelompok tikus putih yang berpuasa akan membuat lebih banyak generasi sel pada bagian otak yang disebut hippocampus daripada kelompok tikus putih yang tidak berpuasa.

Tikus putih yang tidak memproduksi hormon ghrelin dalam tubuhnya dan tidak berpuasa malah tidak menunjukkan adanya aktivitas generasi sel otak.

Menurut salah satu peneliti, Mattson, mengatakan bahwa kemungkinan besar hormon ghrelin pada manusia juga melakukan hal yang sama, namun harus dilakukan peninjauan dan penelitian lebih lanjut lagi.

  1. Puasa dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mood

Menurut Mattson, sangat jelas bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak, seperti kognitif, energi, siklus tidur, mood, dan kepercayaan diri.

Ketika seseorang berpuasa, terutama umat muslim yang menjalankannya di bulan suci Ramadhan, beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan fungsi kognitif, kualitas tidur, konsentrasi dan fokus, serta keseimbangan secara emosional.

Bisa saja ini bukanlah suatu kebetulan, puasa sebagai praktik keagamaan sangat berhubungat erat dengan keadaan mental seseorang. Perasaan dimana orang merasa diberkahi.

  1. Puasa membantu ketahanan neurologis otak

Puasa ternyata dapat membantu dalam mengatur kondisi yang berhubungan dengan otak dan sistem saraf.

Puasa dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan dan melindungi seseorang dari penyakit gangguan neurologis. Puasa dapat meningkatkan kemampuan jaringan saraf dalam mengontrol aktivitas selnya dan aktivitas elektrokimianya.

Bahkan puasa dulu digunakan untuk merawat orang yang menderita epilepsi dan hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine pada tahun 2013.

Karena penggunaan keton sebagai alternatif untuk menghasilkan energi, jaringan otak akan bekerja lebih baik untuk melindungi sel-sel dan meningkatkan ketahanan neurologisnya.

  1. Puasa dapat memperlambat proses penuaan sel otak

Puasa dapat membantu seseorang dalam melawan kondisi yang dikatakan sebagai penurunan fungsi otak, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntingtons.

 Meski bukti penelitian yang ditemukan kebanyakan berasal dari eksperimen terhadap tikus putih, namun hal ini tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada manusia.

Menurut Matthew Phillips, sistem saraf pada otak akan berubah menjadi mode resisten dan mode konservatif jika berpuasa.

Keton BHB yang digunakan pada proses metabolisme selama berpuasa kemungkinan membantu peran otak dalam memasuki mode tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X