Diketahui bahwa hormon ghrelin, yang akan muncul ketika kita lapar dan memberi sinyal ketika tubuh memerlukan makanan, dapat memicu generasi sel otak.
Tim peneliti tersebut menemukan bahwa kelompok tikus putih yang berpuasa akan membuat lebih banyak generasi sel pada bagian otak yang disebut hippocampus daripada kelompok tikus putih yang tidak berpuasa.
Tikus putih yang tidak memproduksi hormon ghrelin dalam tubuhnya dan tidak berpuasa malah tidak menunjukkan adanya aktivitas generasi sel otak.
Menurut salah satu peneliti, Mattson, mengatakan bahwa kemungkinan besar hormon ghrelin pada manusia juga melakukan hal yang sama, namun harus dilakukan peninjauan dan penelitian lebih lanjut lagi.
-
Puasa dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mood
Menurut Mattson, sangat jelas bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak, seperti kognitif, energi, siklus tidur, mood, dan kepercayaan diri.
Ketika seseorang berpuasa, terutama umat muslim yang menjalankannya di bulan suci Ramadhan, beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan fungsi kognitif, kualitas tidur, konsentrasi dan fokus, serta keseimbangan secara emosional.
Bisa saja ini bukanlah suatu kebetulan, puasa sebagai praktik keagamaan sangat berhubungat erat dengan keadaan mental seseorang. Perasaan dimana orang merasa diberkahi.
-
Puasa membantu ketahanan neurologis otak
Puasa ternyata dapat membantu dalam mengatur kondisi yang berhubungan dengan otak dan sistem saraf.
Puasa dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan dan melindungi seseorang dari penyakit gangguan neurologis. Puasa dapat meningkatkan kemampuan jaringan saraf dalam mengontrol aktivitas selnya dan aktivitas elektrokimianya.
Bahkan puasa dulu digunakan untuk merawat orang yang menderita epilepsi dan hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine pada tahun 2013.
Karena penggunaan keton sebagai alternatif untuk menghasilkan energi, jaringan otak akan bekerja lebih baik untuk melindungi sel-sel dan meningkatkan ketahanan neurologisnya.
-
Puasa dapat memperlambat proses penuaan sel otak
Puasa dapat membantu seseorang dalam melawan kondisi yang dikatakan sebagai penurunan fungsi otak, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntingtons.
Meski bukti penelitian yang ditemukan kebanyakan berasal dari eksperimen terhadap tikus putih, namun hal ini tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada manusia.
Menurut Matthew Phillips, sistem saraf pada otak akan berubah menjadi mode resisten dan mode konservatif jika berpuasa.
Keton BHB yang digunakan pada proses metabolisme selama berpuasa kemungkinan membantu peran otak dalam memasuki mode tersebut.
Artikel Terkait
6 Manfaat Puasa Senin Kamis Menurut Para Ahli Sains
Studi Menunjukkan Puasa Intermiten Ternyata Mampu Memperlambat Perkembangan Alzheimer, Ini Alasannya
7 Pola Makan Seimbang untuk Kesehatan Otak yang Harus Diketahui
Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari
Mau Kuat Tahan Lapar saat Puasa Tanpa Kekurangan Nutrisi dalam Tubuh? Simak Tipsnya Berikut ini
Mengungkap Mitos: Kita Hanya Bisa Menggunakan 10% Kemampuan Otak