SURATDOKTER.com - Puasa dapat memicu terjadinya perubahan signifikan pada sistem metabolisme tubuh dalam menggunakan sumber energi yang tersedia, benarkah dapat mengganggu sistem otak?
Otak merupakan organ tubuh yang sangat bergantung pada energi yang rutin didapat dari asupan makanan sehari-hari.
Karena itulah banyak yang beranggapan bahwa puasa bisa mengganggu sistem otak karena asupan makanan yang dianggap kurang. Selain itu juga bisa mempengaruhi daya ingat dan penurunan fungsi kognitif.
Apakah pernyataan tentang puasa dapat mengganggu fungsi otak ini benar adanya? atau hanya sekedar mitos soal puasa? Simak penjelasannya pada artikel ini.
Apa yang Terjadi pada Otak Ketika Kita Berpuasa?
Ketika seseorang melaksanakan kegiatan puasa, metabolisme di dalam tubuh akan berubah secara signifikan.
Tubuh akan mencari sumber energi lain untuk pembakaran menjadi energi, yang awalnya menggunakan glukosa, ketika berpuasa akan menggunakan keton.
Keton merupakan salah satu jenis asam yang diproduksi oleh hati menggunakan lemak. Bukan hanya puasa akan membakar lemak dalam tubuh, penggunaan keton yang meningkat ketika berpuasa akan memicu terjadinya peningkatan produktivitas dan ketahanan otak serta meningkatkan sistem kerjanya.
Sel dalam tubuh akan masuk ke dalam mode perbaikan dan “survival” ketika seseorang melakukan puasa, diikuti dengan fase regenerasi sel ketika berbuka puasa.
Pada eksperimen yang dilakukan pada tikus putih, sistem pada otak termasuk fungsi kognitif, kemampuan belajar, daya ingat, dan kewaspadaan akan meningkat ketika berpuasa.
Jadi, pernyataan yang menganggap bahwa puasa bisa mengganggu fungsi otak hanyalah mitos seputar puasa. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, terutama otak.
Manfaat Puasa untuk Kesehatan Otak
Menurut seorang ahli neurologi asal Waikato Hospital New Zealand, Matthew Philips, puasa dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak.
Ada empat efek kesehatan bagi otak ketika orang sedang melakukan puasa:
- Generasi sel otak
- Manfaat puasa untuk kognitif dan psikologis
- Peningkatan kondisi ketahanan neurologis otak
- Memperlambat proses penuaan sel-sel otak
-
Puasa dapat meningkatkan generasi sel pada otak
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2019 di Wiley, dilakukan eksperimen puasa pada sekelompok tikus putih selama 12 jam dan 16 jam.
Selama berpuasa, ditemukan bahwa sel-sel otak pada kelompok tikus putih tersebut beregenerasi.
Artikel Terkait
6 Manfaat Puasa Senin Kamis Menurut Para Ahli Sains
Studi Menunjukkan Puasa Intermiten Ternyata Mampu Memperlambat Perkembangan Alzheimer, Ini Alasannya
7 Pola Makan Seimbang untuk Kesehatan Otak yang Harus Diketahui
Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari
Mau Kuat Tahan Lapar saat Puasa Tanpa Kekurangan Nutrisi dalam Tubuh? Simak Tipsnya Berikut ini
Mengungkap Mitos: Kita Hanya Bisa Menggunakan 10% Kemampuan Otak