Usia di atas 35 tahun memiliki risiko terkena penyakit ayan lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh pemicu seperti stroke, tumor otak, dan alzheimer.
2. Genetik
Faktor genetik dari riwayat orang tua atau saudara yang mengidap penyakit ayan bisa menurun ke anggota keluarga berikutnya.
3. Kondisi Otak
Kerusakan pada otak saat sel-sel hancur dan adanya cedera juga bisa menimbulkan risiko adanya penyakit ayan.
4. Penyakit Menular
Pengidap penyakit menular seperti HIV/AIDS, meningitis, ensefalitis virus juga bisa menjadi penyebab penyakit ini.
Selain penyebab di atas, kondisi kekebalan tubuh yang menurun dan oksigen tubuh rendah juga bisa menjadi faktor yang berisiko bagi penyakit ayan.
Penyakit ini mampu menimbulkan komplikasi berupa cedera kepala akibat terjatuh saat kambuh, serangan jantung, hingga depresi.
Selain itu, status epileptikus, pneumonia aspirasi, hingga kematian mendadak juga bisa ditimbulkan jika tak segera mendapatkan penanganan medis.
Bagaimana Pengobatan yang Tepat pada Penyakit Ayan?
Gejala umum pada penyakit ayan berupa kejang dengan tatapan kosong selama beberapa detik, mulut mengecap, gerakan mengunyah, hingga tubuh kaku secara mendadak dan hilang kesadaran.
Baca Juga: Waspadai Suicidal Ideation pada Orang Terdekat, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
- Mengelola stres dan emosi dengan baik
- Bila keluarga, anak, maupun kerabat mengalami kejang segera periksakan ke dokter sebagai upaya mencegah penyakit ayan
- Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan air bersih
- Tidak mengonsumsi alkohol dan obat terlarang
Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ayan ini adalah sebagai berikut:
1. Obat antiepilepsi seperti asam valproat, ethosuximide, dan lamotrigin
Artikel Terkait
Anak Mengalami Kejang Demam, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?
Sering dianggap Sama, ini Perbedaan Kejang dan Epilepsi: Orang Tua Harus Tahu
Jangan Panik Bila Anak Kejang saat Demam. Ini Cara Mengatasinya
Mengenal Nomophobia: Fenomena Takut Jauh dari Ponsel, Kenali Penyebab, Gejala dan Bahayanya
Benarkah Efek Samping Bius Pengaruhi Memori Otak Pasca Operasi?