Penyebab Cryptic Pregnancy
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab cryptic pregnancy:
1. Baru saja melahirkan
Perubahan hormon pasca persalinan bisa jadi mengganggu siklus menstruasi. Oleh karena itu, ibu seringkali beranggapan bahwa terlambatnya siklus menstruasi hanyalah proses penyesuaian tubuh setelah melahirkan.
2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Salah satu tanda dari gangguan hormon ini yakni siklus menstruasi yang tidak teratur.
3. Usia
Wanita di atas usia 40-an bisa jadi menganggap jika terhentinya siklus menstruasi menandakan masuknya masa menopause, padahal ia sedang mengalami tanda kehamilan.
Baca Juga: Hamil di Usia 40 Tahun, ini yang Wajib Diperhatikan
4. Penggunaan alat kontrasepsi
Seseorang yang memakai alat kontrasepsi mungkin mengira bahwa dirinya tidak akan bisa hamil. Padahal, walaupun kecil, risiko kegagalan alat kontrasepsi tetap ada.
Faktor Risiko Cryptic Pregnancy
Salah satu faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya cryptic pregnancy adalah obesitas. Wanita obesitas mempunyai peluang yang lebih rendah untuk benar-benar dapat mendeteksi adanya perubahan fisik dan pertumbuhan perut yang terjadi selama kehamilan.
Obesitas juga dapat membuat siklus menstruasi tidak teratur sehingga deteksi dini kehamilan lebih sulit dilakukan.
Faktor risiko cryptic pregnancy lainnya yakni ibu yang langsung hamil pasca melahirkan. Hal ini karena ia menganggap bahwa kenaikan berat badan dan pembengkakan perut berasal dari kehamilan sebelumnya.
Bahaya Cryptic Pregnancy
Berikut ini bahaya dari cryptic pregnancy:
1. Gangguan pada janin
Gangguan pada janin terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Merokok dan minum alkohol ketika hamil akan sangat membahayakan janin. Namun, karena tidak tahu dirinya tengah hamil, ibu mungkin tetap melakukan hal tersebut tanpa merasa khawatir.
Ibu mungkin juga mengonsumsi obat-obatan atau suplemen yang dilarang untuk diminum ketika hamil karena tidak adanya penyesuaian gaya hidup.
Baca Juga: Hamil tapi Janin Tak Ada, ini Gejala dan Penyebab Hamil Kosong
2. Komplikasi kehamilan
Karena tidak menjalani pemeriksaan rutin, ibu tidak pernah tahu risiko komplikasi kehamilan yang dapat terjadi seperti diabetes gestasional atau preeklampsia.
Pada kehamilan yang benar-benar tidak terdeteksi hingga menjelang persalinan, ibu bisa jadi harus melahirkan sendirian tanpa bantuan dari siapapun.
Artikel Terkait
Penyanyi Cita Rahayu Idap Autoimun Karena Suntik Putih, Benarkah itu Sebabkan Autoimun?
Pentingnya Sex Education Bagi Perkembangan Perilaku Anak
Teri Nasi Tinggi Kalsium Baik Untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin