• Senin, 22 Desember 2025

Hamil tapi Janin Tak Ada, ini Gejala dan Penyebab Hamil Kosong

Photo Author
- Senin, 8 Januari 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi Hamil Kosong (freepik/freepik)
Ilustrasi Hamil Kosong (freepik/freepik)

SURATDOKTER.com Hamil kosong adalah suatu kondisi di mana seorang wanita merasa hamil, tetapi sebenarnya tidak ada janin di dalam kandungannya. Ia akan merasakan gejala kehamilan pada umumnya, seperti mual dan muntah di awal kehamilan, perut membesar, dan payudara mengeras. 

Kondisi ini terjadi karena terdapat masalah pada proses menuju kehamilan. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma tidak bisa berkembang, sehingga janin pun tidak bertumbuh, bahkan sama sekali tidak ada. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan kondisi tersebut dinamai sebagai kehamilan kosong atau disebut juga blighted ovum.

Sebenarnya proses yang terjadi pada kehamilan kosong hampir tidak berbeda dengan kehamilan biasa. Namun selama perjalanannya, plasenta yang terus terbentuk dan tumbuh tidak dibarengi dengan berkembangnya embrio atau calon janin.

Baca Juga: Wanita di Singapura Berbondong-bondong Egg Freezing, Kenali Kelebihan Hingga Efek Sampingnya

Hamil kosong berbeda dengan janin tidak berkembang. Dalam kondisi hamil kosong, kantung kehamilan terbentuk, tetapi tidak ada janin.

Sedangkan pada kondisi janin tidak berkembang, janin itu sempat ada, bahkan bertumbuh besar hingga kehamilan mencapai usia beberapa bulan, tapi kemudian janin tidak berkembang lagi secara normal.

Penyebab Hamil Kosong

Kehamilan kosong sering disebabkan karena adanya kelainan kromosom, yakni masalah yang dialami sejak bayi ada di dalam kandungan. Kelainan ini juga menyebabkan terhambatnya perkembangan calon janin.

Beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya kelainan kromosom yaitu kualitas sperma maupun sel telur yang kurang baik, sehingga mengakibatkan pembelahan sel yang tidak sempurna. Segala hal yang terjadi menyebabkan tubuh wanita bereaksi dan menghentikan kehamilan.

Baca Juga: Mata Minus Ketika Hamil, Bisakah Melahirkan Normal?

Kondisi ini juga dapat disebabkan karena adanya infeksi, seperti TORCH, rubella, dan diabetes melitus yang tidak terkontrol. Selain itu, faktor usia tua juga ikut meningkatkan risiko terjadinya blighted ovum, sebab adanya penurunan kualitas sperma atau ovum. Kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang rendah juga merupakan salah satu penyebab hamil kosong.

Kehamilan kosong juga termasuk salah satu yang paling sering mengakibatkan gagalnya kehamilan alias keguguran. Sayangnya, hampir tidak ada hal yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kehamilan kosong. Namun, pada sebagian wanita, kehamilan kosong biasanya hanya terjadi sekali saja.

Gejala Hamil Kosong

Gejala hamil kosong atau blighted ovum dapat berbeda-beda pada setiap Ibu. Namun, seringkali muncul beberapa gejala berikut ini:

  • Pada awal kehamilan, hasil test pack menunjukkan hasil positif. Namun setelah usia kehamilan mencapai beberapa minggu, hasil USG menunjukkan bahwa ukuran rahim tidak bertambah besar.
  • Sempat merasakan mual pada awal kehamilan, tetapi setelah itu rasa mual berkurang dan bahkan hilang sama sekali.
  • Mengalami pendarahan bercak (spotting).

Perlu dipahami jika gejala di atas dapat juga terjadi pada kehamilan normal. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu memastikan jika nampak janin di dalam rahim ibu melalui pemeriksaan USG. Oleh karena itu, ibu merasakan gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Fakta atau Mitos: Kulit Wajah Pria Lebih Sensitif daripada Wanita

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: instagram.com/spogman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X