SURATDOKTER.com - Golden Disc Awards 2024 yang diselenggarakan di Jakarta pada 6 Januari 2024 lalu sempat mengalami kerusuhan oleh beberapa oknum fansite idola K-Pop yang diduga seorang Daeri (Orang Korea).
Hal ini menjadikan ramai di sosial media dan sempat trending. Banyak komentar netizen yang menyinggung mengenai jiwa patriarki orang Korea yang masih tinggi.
Untuk mengetahui kronologi kerusuhan di acara Golden Disk Award (GDA 2024) ini dan bagaimana jiwa patriarki di Korea. Simak penjelasan berikut ini.
Kronologi Kerusuhan Golden Disk Award
Kerusuhan ini diviralkan oleh salah satu netizen di situs X dengan nama akun @.gomsemariya pada Sabtu (7/1/2023) dini hari. Dengan isi tweet berikut, "Salah satu fansite Korea yang mengutuk dan marah pada penonton wanita di GDA Jakarta. Jika Anda pernah melihat pria ini pergi ke negara Anda dan menghadiri konser, harap hubungi keamanan secepatnya karena dia berteriak saat anggota svt berpidato," kata pengguna akun itu dalam bahasa Inggris.
Ketika seorang pria yang memakai kacamata diamankan oleh petugas, tampak satu orang lainnya yang mengenakan kaos dan topi hitam mengacungkan jari tengan ke arah penonton.
Pada awalnya acara penghargaan ini berjalan dengan meriah. Para penonton menyoraki artis-artis yang sedang tampil. Namun tak lama ada segerombolan penonton asal Korea Selatan yang tiba-tiba membuat situasi menjadi rusuh. Tak cuma satu orang, bahkan ada lebih dari lima penonton asal Korea Selatan yang rusuh di acara tersebut.
Baca Juga: Ngeri! Seorang Politikus Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher saat Konferensi Pers
Penonton asal Korsel tersebut berbicara kasar, menuding dan memaki-maki penonton yang lain yang notabene warga lokal. Bahkan dalam sebuah video viral yang beredar, terlihat seorang pria mengacungkan jari tengah setelah tega memukul sekuriti berhijab asal Indonesia.
Setelah diamankan, terkuak alasan mengapa oknum tersebut mengamuk. Orang-orang tersebut diketahui anggota fansite yang bekerja secara ilegal menggambil foto-foto artist yang tampil. Namun berdasarkan peraturan GDA 2024, penonton dilarang membawa kamera profesional yang memiliki ukuran besar untuk mengambil dokumentasi acara GDA 2024.
Adapula seorang netizen di akun X bernama Zidane mengaku sempat dipukuli warga Korea saat GDA 2024 berlangsung.
"Orang korea begini ta? Aku dipukul juga tadi. Jadi kan peraturannya gak boleh bawa kamera pro, nah tapi orang orang ini semuanya bawa dan pake. Diingetin sama petugasnya tetep dilanjutin, jadi gitu deh ditawur," akui Zidane dari akun X-nya, pada Minggu (7/1/2024).
Kemudian ada netizen yang menyinggung mengenai patriarki yang masih kental di Korea. Akun X tersebut bernama @milogranola dengan tweetnya, "pernah denger atau baca atau apa lupa… kalau real nya cowo korea itu kebanyakan ya begini kasar sama cewek, marah2, jiwa patriarki nya tinggi.. drakor itu hanya pengalihan isu dan gambaran warga disana sosok cowok ideal mereka tuh kayak gmn", pada Minggu (7/1/2024).
Mengenal Jiwa Patriarki Orang Korea Selatan
Melalui Global Gender Gap Report 2022 yang diterbitkan oleh World Economic Forum, berbagai negara demokrasi telah menunjukkan indikasi kemajuan dalam hal kesetaraan gender. Namun, Korea Selatan yang notabene negara maju masih menempati ke-99 dari 146 negara yang di survei.
Kenyataan ini sungguh disayangkan, mengingat negara Korea Selatan yang gencar dengan produksi drama romansa dan membuat citra laki-laki di Negara tersebut sangat baik dan menghargai perempuan, Pada kenyataannya jiwa patriarki di negara tersebut masih tinggi.
Artikel Terkait
Ngeri! Seorang Politikus Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher saat Konferensi Pers