SURATDOKTER.COM - Ayang-ayangan pada ibu hamil sering dialami pada masa trimester ketiga. Kondisi ayang-ayangan sering digambarkan dengan rasa nyeri, tidak nyaman, dan panas saat melakukan buang air kecil.
Tidak jarang juga terdapat kenaikan frekuensi buang air kecil tetapi volume urin lebih sedikit dan terasa tidak tuntas. Penelitian mengatakan bahwa 47% ibu hamil pada trimester ketiga melaporkan adanya nyeri saat buang air kecil.
Sebanyak 97% ibu hamil mengalami peningkatan buang air kecil pada malam hari (nokturia) dan sebanyak 83% ibu hamil mengalami peningkatan keinginan buang air kecil secara tiba-tiba (urgensi).
Adapun beberapa penyebab dari ayang-ayangan pada ibu hamil akan dijelaskan secara lebih lanjut.
Penyebab Ayang-Ayangan Pada Ibu Hamil
1. Perubahan hormon
Peningkatan hormon progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) pada saat kehamilan menyebabkan perubahan saat hamil. Kedua hormon tersebut membuat suplai darah ke ginjal semakin cepat dan membuat kandung kemih cepat terisi.
Kandung kemih yang cepat terisi membuat keinginan buang air kecil meningkat. Frekuensi buang air kecil yang meningkat akan menimbulkan ayang-ayangan.
2. Tekanan pada kandung kemih
Frekuensi buang air kecil yang meningkat juga disebabkan karena tekanan yang diberikan rahim ke kandung kemih. Tekanan yang diberikan oleh rahim karena bayi semakin besar membuat kandung kemih cepat penuh dari sebelumnya. Oleh karena itu frekuensi buang air kecil semakin meningkat selama masa kehamilan.
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih terjadi karena infeksi bakteri yang ada di uretra. Hampir semua ibu hamil mengalami pelebaran ureter yang terjadi hingga melahirkan.
Infeksi bakteri di saluran kemih biasanya ditandai dengan ayang-ayangan atau buang air kecil yang tidak tuntas. Jika dirasakan kondisi yang tidak nyaman dapat menghubungi dokter.
Baca Juga: 4 Posisi Duduk yang Baik untuk Ibu Hamil, Aman dari Rasa Nyeri!
Cara Mengatasi Ayang-Ayangan Pada Ibu Hamil
1. Minum air putih yang cukup
Dengan tetap terhidrasi dengan baik dapat menjaga metabolisme cairan dalam tubuh. Sehari sebaiknya ibu hamil minum sebanyak 2 liter atau 8 gelas air per hari. Minum air putih tidak boleh langsung dalam jumlah yang banyak tetapi sedikit-sedikit namun sering.
Konsumsi air yang cukup setiap harinya dapat menjaga kesehatan ginjal serta mempertahankan jumlah cairan ketuban.
2. Tidak menahan buang air kecil
Ketika keinginan buang air kecil muncul segeralah pergi ke kamar mandi. Menahan buang air kecil saat hamil membuat ayang-ayangan semakin parah akibat tekanan kandung kemih. Ketika ingin buang air kecil usahakan melakukannya secara tuntas.
Cara yang dapat dilakukan untuk menuntaskan buang air kecil adalah dengan mencondongkan badan ke depan untuk memaksimalkan keluarnya urin dari kandung kemih.
3. Kurangi konsumsi kopi dan teh
Membatasi konsumsi kopi dan teh dilakukan untuk menghindari kandungan kafein yang ada di dalam kopi dan teh. Kandungan kafein memiliki sifat diuretik yang meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sifat diuretik yang ada di kafein dapat memperburuk ayang-ayangan yang dialami oleh ibu hamil.
Artikel Terkait
Ibu Hamil Wajib Tahu! Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Perbedaan Hipertensi dan Preeklamsia Saat Kehamilan
Pahami Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan